Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkuat Literasi Melalui Strategi Membaca Ekstensif, Begini Caranya

Kompas.com - 06/12/2021, 07:30 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menjadi orangtua di era saat ini banyak menemukan tantangan untuk mendampingi anak agar bisa tumbuh menjadi anak yang cerdas dan berkarakter.

Salah satu hal yang perlu dilakukan orangtua terhadap anaknya yakni dengan membekali anak dengan literasi yang bermanfaat bagi masa depannya.

Literasi tidak melulu berkaitan dengan baca tulis, tapi ada banyak literasi dasar yang perlu dimiliki anak. Mulai dari literasi numerasi, literasi sains, literasi finansial, literasi kebudayaan dan kewarganegaraan dan literasi digital.

Bahkan literasi ini juga menjadi salah satu elemen kunci dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Baca juga: 20 Kampus Penerima Maba Terbanyak, Bisa Jadi Referensi di SNMPTN 2022

Membaca intensif dan juga membaca ekstensif

Merangkum dari laman Direktorat SMP Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Sabtu (4/12/2021), untuk memperkuat budaya literasi, dapat dilakukan dengan pendekatan kegiatan membaca bagi siswa.

Dua pendekatan tersebut adalah membaca intensif dan juga membaca ekstensif. Membaca intensif adalah kegiatan membaca dengan mendalami isi bacaan tersebut agar memahami konteks dan esensi dari bacaan itu sendiri. Sedangkan membaca ekstensif lebih menekankan kepada kuantitas jumlah bacaan.

Membaca intensif berfokus kepada pemahaman peserta didik terkait bahan bacaan. Sedangkan pendekatan membaca ekstensif bisa berguna untuk mengimplementasikan sekaligus memperkuat budaya membaca para siswa.

Tiga karakteristik yang membedakan membaca ekstensif dengan pendekatan membaca intensif adalah:

  • Fokus pada kuantitas bacaan.
  • Bertujuan untuk mendapatkan informasi dan kesenangan dari apa yang dibaca.
  • Membiarkan siswa bebas membaca tanpa disertai tagihan.

Baca juga: Kuliah Tamu ITB, Pakar Ungkap Bahaya Mikroplastik pada Ekosistem Laut

Manfaat membaca ekstensif

Membaca ekstensif lebih diarahkan untuk menjadi alat menumbuhkan sikap positif terhadap kegiatan membaca dan berakhir pada kebiasaan membaca yang membudaya, serta menambah kosakata dan antusiasme belajar.

Untuk penerapan strategi membaca ekstensif, dapat dilakukan dengan dua cara yakni dengan menentukan sumber bacaan dan juga teknik membaca ekstensif. Direktorat SMP Kemendikbud Ristek juga membagikan seperti apa penerapan membaca ekstensif yang bisa dilakukan orangtua.

Menentukan sumber bacaan

Sumber bacaan yang dipilih sangat berpengaruh terhadap minat baca siswa. Pemilihan sumber bacaan yang tepat juga bisa mendorong budaya gemar membaca.

Baca juga: Pamapersada Buka 16 Posisi Lowongan Kerja Lulusan D3-S1, Buruan Daftar

Menentukan sumber bacaaan dapat digolongkan ke dalam beberapa kategori, seperti teks fiksi dan teks informasi, teks berjenjang dan teks tidak berjenjang, serta juga genre bacaan.

Sumber bacaan untuk membaca ekstensif juga bisa digolongkan berdasarkan genre. Guna mengembangkan minat baca, siswa perlu memilih jenis bacaan (genre) sesuai dengan ketertarikan masing-masing.

Tema bacaan fiksi dan non-fiksi yang disediakan perlu meliputi tema petualangan, biografi, komedi, fabel, budaya, lingkungan hidup, fantasi, sejarah, horor atau misteri, romansa, ekonomi bisnis, olahraga, masalah sosial, perjalanan, humor, dan lain sebagainya.

Baca juga: Perusahaan Otomotif Ini Buka Lowongan Kerja D4-S1, Simak Infonya

Metode Five Finger Rule

Teknik memilih bacaan yang sering dipakai dalam membaca ekstensif adalah The Five Finger Rule (FFR). FFR adalah sebuah langkah sederhana dan mudah diingat para siswa.

Langkah FFR dapat dilakukan bertahap mulai dari mengajak siswa membuka sebuah halaman pada buku terpilih hingga pada akhirnya menentukan bacaan yang cocok.

Saat membaca, siswa diminta untuk menghitung kosakata sulit. Jika terdapat 5 kosakata sulit dalam 1 halaman, siswa diarahkan untuk memilih bacaan lain memiliki maksimal 3 kosakata sulit di sebuah halaman.

Bacaan yang cocok akan meningkatkan suasana kelas membaca yang positif dan berpengaruh pada motivasi membaca para siswa.

Baca juga: Waspada Varian Omicron, Dokter RS UNS Imbau Pemerintah Lakukan Hal Ini

Demikian berbagai strategi kegiatan membaca ekstensif yang bisa diterapkan ke siswa. Para siswa harus merasa nyaman dan senang dengan teks yang dibaca. Dengan menambah kuantitas bahan bacaan berdampak pada budaya membaca di kalangan siswa dapat lebih terasah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com