Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Baru Lahir Sudah Punya Gigi, Pakar Unair Jelaskan Dampaknya

Kompas.com - 02/12/2021, 11:00 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus bayi yang baru lahir sudah punya gigi memang terbilang jarang. Di dunia kedokteran, bayi lahir dengan gigi biasa disebut natal teeth. Fenomena natal teeth hanya terjadi pada satu bayi dari 2.000 hingga 3.000 bayi baru lahir.

Pakar Kesehatan Gigi Anak Universitas Airlangga (Unair) Mega Moeharyono Puteri mengungkapkan, penyebab dari natal teeth masih belum jelas hingga saat ini dan bukan merupakan keturunan.

Gigi tersebut kemungkinan merupakan gigi tambahan (supernumerary teeth) atau gigi susu yang belum tumbuh sempurna. Perbedaan keduanya dapat diketahui dengan melakukan foto rontgen pada bayi.

Baca juga: Webinar IPB: Seperti Ini Pertolongan Pertama pada Gigitan Ular

Namun, kebutuhan foto rontgen dalam kasus tersebut memiliki keuntungan yang lebih sedikit daripada kerugiannya.

“Benih gigi susu sudah mulai terbentuk sejak bayi masih di dalam kandungan. Gigi susu ini seharusnya tumbuh perlahan dari gusi sejak bayi berusia 6 bulan. Ketika gigi ini keluar saat bayi lahir, pertumbuhannya belum sempurna, biasanya hanya ada mahkotanya saja dan tanpa akar. Gigi yang keluar saat bayi baru lahir ini biasanya merupakan gigi seri, baik atas maupun bawah,” tuturnya.

Ia menambahkan, gigi yang keluar tersebut, baik gigi susu dan gigi tambahan cenderung tajam dan mudah goyang, sebab tidak memiliki akar gigi untuk menahan.

Hal tersebut akan membuat gusi bayi yang merupakan lawan dari gigi mudah terluka.

Selain itu, gigi yang goyang juga akan mudah terlepas, sehingga kemungkinan besar membuat bayi tersedak dan gigi tertelan.

“Untuk menghindari hal tersebut perlu dilakukan pencabutan pada gigi yang tumbuh saat bayi baru lahir. Namun, biasanya kita konfirmasikan terlebih dahulu pada orangtua,"jelasnya.

Baca juga: Peneliti IPB: Jahe, Kunyit, dan Temulawak Bisa Obati 30 Jenis Penyakit

Sebab, jika gigi itu merupakan gigi susu, maka gigi susu anak tidak akan tumbuh kembali. "Jika yang tumbuh merupakan gigi tambahan, maka gigi susu akan tetap tumbuh asalkan benih gigi susunya ada,” jelas Mega.

Mega mengungkapkan, jika gigi tersebut merupakan gigi seri susu susunan gigi pada anak akan terganggu. Hal ini dikarenakan gigi lain akan condong bergerak pada daerah yang kosong.

Ia juga menambahkan, susunan gigi yang tidak sesuai akan membuat pembersihan gigi cukup sulit dan membutuhkan effort lebih.

Gigi seri yang hilang akan menyebabkan anak kesulitan untuk mengucapkan beberapa huruf contohnya pada huruf “T”.

“Namun, gigi susu tersebut juga dapat digantikan dengan gigi buatan jika si anak sudah sedikit besar. Gigi dewasa pun akan tetap tumbuh meski gigi susu dicabut saat lahir,"ujarnya.

Baca juga: Akademisi Unair: Ini Empat Gejala Umum Gagal Jantung

Paling penting adalah mulai bersihkan rongga mulut bayi, meskipun bayi belum memiliki gigi. Gunakan waslap atau kasa untuk membersihkan rongga mulut bayi setelah meminum ASI."Hal ini agar Indonesia terbebas dari gigi berlubang tahun 2030 nanti,” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com