KOMPAS.com - Hingga awal Desember 2021, pemerintah belum mengonfirmasi adanya kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia.
Namun demikian masyarakat Indonesia tetap diimbau untuk waspada dengan varian baru Covid-19 ini.
Apalagi WHO juga melabeli varian ini sebagai Variant of Concern (VOC). Ini menunjukkan, varian Omicron mampu menyebabkan peningkatan penularan dan peningkatan kematian.
Covid-19 varian Omicron ini diketahui pertama kali ditemukan di Afrika Selatan dan kini telah menyebar di sejumlah negara, seperti Arab Saudi, Australia, dan Amerika Serikat (AS).
Baca juga: Mahasiswa Unnes Manfaatkan Limbah Mangrove Jadi Pewarna Batik Alami
Menanggapi adanya varian Omicron ini, juru bicara (jubir) Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 sekaligus Dokter Spesialis Patologi Klinik Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Tonang Dwi Ardyanto menjelaskan, dengan informasi penyebaran varian Omicron, masyarakat harus berhati-hati dan disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Hal ini penting dilakukan masyarakat agar kasus merebaknya varian Delta pada Juli-Agustus 2021 tidak terulang lagi pada libur Natal-Tahun Baru 2022 mendatang. Menurut Tonang, beberapa negara sudah melaporkannya, termasuk Australia. Negara yang belum melaporkan bukan berarti pasti bebas virus varian.
"Mungkin karena belum berhasil mendeteksinya saja," kata Tonang seperti dikutip dari laman UNS, Rabu (1/12/2021).
Tonang mengungkapkan, varian Omicron masih terus berkembang sesuai perkembangan penyebaran varian ini.
Baca juga: Pakar Unair Jelaskan Fenomena Natal Teeth, Ini Risikonya pada Bayi
Namun dia meminta agar masyarakat tidak terlalu memikirkan tingkat keganasan varian Omicron ini. Tonang justru menekankan agar masyarakat mewaspadai tingkat penyebaran varian Omicron.
Tonang mengharapkan agar Instalasi Gawat Darurat (IGD) di rumah sakit lebih siap apabila sewaktu-waktu terjadi lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Omicron. Ia tidak ingin pasien Covid-19 terlantar seperti lonjakan pasien pada Juli-Agustus 2021 lalu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.