Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen IPB: Kebutuhan Ahli Serangga Makin Tinggi, Ini Prospek Kerjanya

Kompas.com - 01/12/2021, 11:10 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagai negara mega biodiversitas, pastilah banyak flora fauna yang ada di Indonesia. Bahkan, ada banyak keanekaragaman fauna yang belum terungkap dari Indonesia.

Kurang lebih, baru satu juta spesies serangga yang teridentifikasi. Sedangkan sekitar 4-5 juta sisanya masih belum terungkap di dunia. Karena itu, pekerjaan taksonomist atau ahli serangga masih sangat dibutuhkan di Indonesia.

“Sehingga hal tersebut membuat peluang sekaligus tantangan bagi taksonomist muda, khususnya untuk mengungkap satu per satu spesies serangga yang ada,” ujar Dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) University dari Departemen Proteksi Tanaman, Purnama Hidayat saat mengisi webinar bertema “Bincang Seru Taksonomi Serangga”.

Baca juga: Kuliah Gratis dan Jadi ASN, Ini 13 Prodi IPDN dan Syarat

Ia menambahkan bahwa bidang Taksonomi Serangga sangat penting karena menjadi dasar dalam memberikan informasi mulai dari peranan dari serangga hingga keperluan terkait tindakan pengendalian.

“Setiap orang berhak belajar dan menyukai serangga. Serangga merupakan hewan yang ada di sekitar kita. Sadar ataupun tidak, serangga seperti semut, kecoa, nyamuk, kumbang, kupu-kupu dan yang lainnya menjadi hewan yang selalu hidup berdampingan setiap harinya dengan kita,” tuturnya.

Menurutnya, sebelum melakukan proses pengendalian sangat diperlukan informasi jenis serangga yang akan dikendalikan sehingga akan tepat sasaran.

Ketika salah dalam mengenali serangga sasaran, maka akan berdampak terhadap ekosistem. "Dan tugas mengenali serangga tersebut merupakan tugas yang penting bagi seorang taksonom,” lanjutnya.

Baca juga: Kuliah Gratis, Ini 11 Prodi S1 Militer Universitas Pertahanan dan Syarat

Sementara salah satu Dosen IPB University, Nina Maryana menjelaskan keberadaan Laboratorium Biosistematika Serangga yang dimiliki Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian. Laboratorium ini mempunyai fasilitas yang sangat mumpuni khususnya mikroskop dengan kemampuan yang tinggi sehingga mampu menunjang penelitian mahasiswa baik program sarjana, master, maupun doktoral.

“Produk dan jasa yang dihasilkan dari Laboratorium Biosistematik Serangga tidak hanya berupa serangga-serangga hasil penelitian. Tetapi tentunya tulisan-tulisan tentang serangga yang sudah dimuat di jurnal nasional maupun internasional, buku identifikasi (kutu kebul dan kutu daun), serta jasa atau pelayanan dalam mengidentifikasi serangga baik yang berperan sebagai hama maupun sebagai serangga bermanfaat seperti predator, penyerbuk dan decomposer,” terangnya.

Di Program Studi Entomologi IPB University khususnya Laboratorium Biosistematika Serangga, suasana kerja dan peralatan yang mendukung memberikan dampak psikologis kepada para mahasiswa yang sedang melakukan penelitian.

"Karena sejatinya penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa tidak hanya memberikan pengaruh penting secara langsung untuk mahasiswa itu sendiri, tetapi juga memberikan dampak yang baik bagi dosen, departemen, bahkan secara khusus kepada IPB University,” imbuhnya.

Baca juga: Inilah Temuan 2 Peneliti Peraih Nobel Kimia 2021 dan Manfaat Besarnya

Prospek kerja taksonomi

Ia menambahkan bahwa banyak alumni dari Laboratorium Biosistematika Serangga yang bekerja sebagai dosen di Universitas Padjajaran, Universitas Bangka Belitung, Universitas Singaperbangsa Karawang, Universitas Papua, Petugas Badan Karantina Pertanian serta masih banyak lagi.

Menurutnya, pekerjaan bidang taksonomi serangga masih sangat dibutuhkan sampai sekarang. Bahkan dengan perkembangan teknologi, identifikasi serangga yang dulunya dengan menggunakan teknik konvensional, sekarang sudah mulai berkembang.

“Yakni dengan membandingkan identifikasi spesies dengan teknik molekuler yang memungkinkan untuk melihat asal muasal spesies hingga tingkat molekul, serta dapat melihat peta persebaran dengan cara mencarinya database di GenBank,” jelasnya. 

Pekerjaan sebagai ahli taksonomi serangga, lanjutnya, masih sangat terbuka sehingga diharapkan para generasi muda atau milenial juga dapat ikut serta dalam membantu mengungkap spesies-spesies baru di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com