Uniknya Ide Mahasiswa UGM Gagas Ubin Penghasil Listrik

KOMPAS.com - Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak ke-4 di dunia, kebutuhan listrik Indonesia juga cukup banyak.

Saat ini listrik di Indonesia dihasilkan dari beberapa sumber seperti penghasil listrik tenaga air, tenaga uap, tenaga matahari, tenaga angin dan tenaga panas bumi.

Untuk keberlangsungan masa depan bangsa ini, para akademisi perlu memikirkan energi lain untuk menghasilkan listrik.

Bahkan tak menutup kemungkinan saat teknologi makin berkembang, banyak penemuan-penemuan baru tentang energi listrik alternatif yang dapat dikembangkan.

Baca juga: Ini 3 Tipe Komunikasi di Kelas, Kamu Termasuk yang Mana?

Rancang ubin yang menghasilkan aliran listrik

Masih berkaitan dengan penghasil listrik dari energi alternatif lainnya, para mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) memiliki gagasan yang cukup unik.

Mereka merancang gagasan pengembangan ubin yang mampu menghasilkan aliran listrik. Ide tersebut berhasil menghantarkan mereka meraih juara 2 dalam lomba Eco Business Plan Environation 2021 ITS belum lama ini.

"Kami mengajukan rancangan bisnis berupa inovasi ubin penghasil listrik dari hentakan kaki manusia," kata Ketua tim UGM, Bahana Aslamabel seperti dikutip dari laman UGM, Selasa (30/11/2021).

Gagasan ini dibuat Bahana bersama dengan timnya dari Fakultas Teknik UGM yakni Muhammad Amarutsli dan Ferraldy Kurnia Rizqi.

Berkat ide mereka ini, berhasil meraih Juara 2 Lomba Business Plan ‘Environation’ setelah menyisihkan 27 tim lain dari berbagai berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Baca juga: Mahasiswa Itera Teliti Sekam Padi sebagai Sumber Listrik

Floor Electric Generator

Bahana menerangkan, dalam lomba tersebut timnya mengusung konsep pengembangan produk yang dinamai Floor Electric Generator (FELECTRIG).

Floor Electric Generator merupakan inovasi pembangkit listrik alternatif yang menggunakan piezoelektrik dan memanfaatkan langkah kaki manusia.

Menurutnya, FELECTRIG berupa ubin yang diletakkan pada lantai di berbagai tempat publik seperti tempat wisata, mal, bandara, dan tempat ramai pengunjung lainnya.

"Sehingga dapat mengonversi langkah kaki orang yang melewati lantai tersebut menjadi listrik yang digunakan untuk alat elektronik seperti lampu," urai Bahana.

Baca juga: Yuk Kenali 5 Hal Menarik dari Jurusan Computer Science

Bahana menambahkan, kedepan mereka akan terus melakukan pengembangan produk. Dengan harapan di masa yang akan datang produk ini dapat digunakan dan bermanfaat. Khususnya dalam menghadirkan alternatif penghasil pasokan listrik di Indonesia.