Oleh: Sainah, Guru SDN Kedokansayang 01, Tegal, Jawa Tengah
KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang masih terus melanda mengakibatkan penurunan kemampuan dan hasil belajar anak. Pemulihan pendidikan saat pandemi perlu strategi yang jelas dan dapat segera diterapkan.
Kabar baiknya, berbagai macam sektor kehidupan di Indonesia perlahan berangsur pulih. Salah satunya, sektor pendidikan yang mulai menggunakan inovasi teknologi dalam pembelajaran.
Proses belajar pun secara daring kini mulai terbiasa dengan memanfaatkan akses internet.
Proses belajar daring membuat hubungan orang tua semakin dekat dengan anak selama di rumah. Orangtua dapat terlibat langsung melakukan aktivitas belajar bersama anak. Mulai dari berdiskusi bersama, membantu tugas, sampai beralih peran menjadi guru bagi anak.
Hal itu menjadikan orangtua lebih mengenali minat dan bakat anak pada jenis pelajaran tertentu.
Mengetahui potensi anak tentunya merupakan hal penting bagi orangtua. Tapi identifikasi potensi anak juga penting dilakukan oleh guru. Dengan mengidentifikasi minat, bakat, dan kemampuan, anak dapat diarahkan dan dapat berkembang dengan optimal sesuai kapabilitasnya.
Berikut tiga cara yang bisa dilakukan oleh guru untuk mendukung perkembangan potensi anak di masa pandemi:
Baca juga: Hari Guru 2021, Nadiem Cerita Perjuangan dan Semangat Guru di Tengah Pandemi
Salah satu permasalahan yang terjadi dalam situasi belajar dari rumah adalah ketiadaan interaksi tatap muka secara langsung antara anak didik dan guru. Anak didik dan guru tidak dimungkinkan lagi untuk bertemu dalam satu ruang yang sama.
Namun, guru dapat menggunakan berbagai platform teknologi, seperti WhatsApp, Google Classroom, Zoom, dan lain sebagainya untuk tetap menjalin kedekatan dengan anak.
Misalnya, guru dapat membuat video pembelajaran agar materi pembelajaran jadi lebih menarik dan interaktif bagi anak. Secara tidak langsung, anak jadi lebih aktif, lebih dekat dengan guru dan lebih mudah mengidentifikasi potensi anak sebenarnya.
Guru juga dapat membuat lembar kerja yang mendorong anak berinteraksi dengan orang tua ketika mengerjakan tugasnya. Dengan begitu, potensi anak akan makin tergali jika mendapat dukungan penuh dari guru dan juga orang tua.
Tantangan besar bagi guru di masa pandemi ini adalah memastikan hak belajar anak tetap terjamin. Seperti dalam pembelajaran jarak jauh yang memanfaatkan teknologi.
Guru harus bisa mengolah dan mendesain media pembelajaran sedemikian rupa untuk mencapai tujuan pembelajaran dan mengantisipasi kebosanan siswa dalam pembelajaran model daring tersebut.
Jika memang anak tidak punya akses untuk melakukan pembelajaran daring, guru bisa melakukan home visit ke rumah anak atau menginisiasi kerja kelompok terbatas secara luring di rumah anak didik yang berdekatan, atau pembelajaran tatap muka terbatas.