Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen STIKes Akbidyo Ungkap Pentingnya 1.000 Hari Pertama Kehidupan

Kompas.com - 24/11/2021, 15:17 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menjaga kesehatan bayi pada 1.000 hari pertama kehidupan penting dilakukan para orangtua, khususnya ibu hamil.

1.000 hari pertama kehidupan ini merupakan periode emas tumbuh kembang anak. Kurun waktu ini dihitung sejak dari proses pembuahan hingga anak berusia 2 tahun.

Untuk memberikan edukasi kepada ibu hamil terkait pentingnya menjaga 1.000 hari pertama kehidupan, dosen D3 Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Akbidyo di Yogyakarta mengadakan pengabdian kepada masyarakat. Mereka melakukan pendampingan persiapan penyambutan 1.000 hari pertama kehidupan.

Salah satu dosen yang terlibat dalam pengabdian masyarakat ini Yuni Fitriana mengatakan, pendampingan bagi ibu hamil dalam rangka mewujudkan 1.000 hari pertama kehidupan anak sangat penting dilakukan.

Baca juga: Komisi X DPR Perjuangkan Kesetaraan Hak Guru Formal dan Non-Formal

Kebutuhan ibu hamil dan janin

Yuni mengungkapkan, fakta di lapangan 32 persen ibu hamil tidak tahu tentang 1.000 hari pertama kehidupan. Bahkan mereka mengabaikan yang berkaitan dengan nutrisi selama hamil dan setelah melahirkan.

"Yang tidak tahu tahu tentang 1.000 hari pertama kehidupan berdalih tidak mendapat akses informasi, malas dan faktor pendidikan karena ada yang putus sekolah juga," kata Yuni kepada Kompas.com, Rabu (24/11/2021).

Edukasi seperti ini penting karena banyaknya kebutuhan ibu hamil untuk menjaga kesehatannya dan janin yang dikandungnya. Kebutuhan bagi ibu hamil berupa:

  • Nutrisi atau gizi sebagai energi dan pertumbuhan perkembangan janin.
  • Istirahat cukup.
  • Mobilisasi yakni ibu hamil bergerak tanpa beban seperti jalan-jalan pagi, aktivitas ringan di rumah dan senam.
  • Latihan fisik sederhana
  • Rekreasi juga perlu dilakukan karena membuat ibu hamil bahagia dengan tetap aman.
  • Pengetahuan seputar kehamilan persiapan persalinan
  • Brain booster dan lain lain

"Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk melakukan pendampingan 1.000 hari pertama kehidupan guna meningkatkan kesehatan ibu dan anak," ungkap Yuni.

Baca juga: Pakar IPB Ungkap Kandungan Daun Pohpohan dan Kenikir di Lalapan

Beri wawasan seputar kehamilan dan bayi baru lahir

Karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19, pelaksanaan kegiatan dilakukan secara online dengan platform Zoom dan WhattsApp.

Yuni menekankan, edukasi seputar kehamilan dan setelah anak lahir penting dilakukan. Karena ketidaktahuan ibu hamil berdampak serius bagi anak. Terlebih saat 1.000 hari pertama kehidupan tidak dilakukan secara benar, berdampak pada anak bisa mengalami stunting. Biasanya anak diketahui stunting atau terlambat tumbuh kembangnya pada usia 1 tahun.

"Pertumbuhan kurang karena asupan gizi kurang baik dan perkembangan terhambat pada usia mulai berjalan dan berbicara. Kondisi ini akan mempengaruhi kesehatan mental dan kecerdasan ketika prasekolah," jelasnya.

Tak hanya berhenti di satu kali pertemuan virtual saja, pengabdian masyarakat dosen STIKes Akbidyo ini juga dilanjutkan dengan dibentuknya WhatsApp Group MILAJAKUN yang berarti ibu hamil sehat, janin kuat selama pandemi Covid-19.

"Grup WhatsApp ini memberikan materi tentang kehamilan, diskusi maupun tanya jawab. Sehingga menjadi kesempatan bagi ibu hamil untuk memperoleh informasi sebanyak-banyaknya seputar kehamilan, persalinan maupun masa nifas dan bayi," terang Yuni.

Baca juga: Kuliah S1 Gratis di Kanada dan Tunjangan Rp 356 Juta Per Tahun, Ini Infonya

Peserta kegiatan ini adalah ibu hamil trimester 2 dengan riwayat kehamilan yang berbeda-beda.

Sedangkan materi yang diberikan meliputi senam ibu hamil, perkembangan janin, brain booster, persiapan persalinan hingga perawatan bayi baru lahir.

Yuni menambahkan, salah satu kegiatan yang diadakan dalam pengadian masyarakat ini adalah senam maryam. Senam maryam ini merupakan kegiatan yang berlangsung terus menerus sebagai upaya meningkatkan kesehatan ibu hamil, persiapan melahirkan dan menyusui sehingga mampu mencegah stunting pada anak.

"Senam maryam ini bisa memberikan manfaat bagi peserta. Mereka merasa lebih rileks dan nyaman. Para peserta bisa menjadikan senam menjadi aktivitas fisik secara rutin, persalinan nyaman, ASI lancar, melahirkan tanpa robekan dan tanpa rasa cemas di tengah pandemi Covid-19," tandas Yuni.

Baca juga: Fresh Graduate, Perhatikan Jejak Digital karena Bisa Pengaruhi Karier

Selain Yuni, kegiatan pengadian masyarakat ini selain Yuni juga melibatkan dosen lain Era Revika serta 3 orang mahasiswa yaitu Nofi Fina, Sevia anggraini dan Sekar Permatasari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com