Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3.000 Pelaku Budaya Ramaikan Pekan Kebudayaan Nasional 2021

Kompas.com - 22/11/2021, 17:07 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2021 resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo, Jumat (19/11/2021), dan akan berlangsung hingga 26 November 2021. Sejumlah musisi papan atas seperti Slank, Titi DJ, Reza Artamevia, Diskoria, Shine of Black, Godbless, Viky Sianipar, dan Voice of Baceprot terlibat di dalam kegiatan ini.

Para sutradara seperti Hanung Bramantyo, Riri Riza, Jay Subyakto, dan beberapa nama lain pun ikut berpartisipasi.

Bintang papan atas yang hadir di PKN 2021, ikut menyemarakkan festival yang mengusung misi penting yaitu menjadikan kebudayaan sebagai pandu menuju kenormalan baru.

Baca juga: Siswa, Pahami Bedanya Gurindam, Pantun, dan Syair

PKN 2021 hadir untuk mengawali perubahan gaya hidup dari segala cara hidup lama untuk menemukan arus kebudayaan dari bawah yang akan membantu melontarkan langkah kita di masa depan guna menemukan cara hidup baru yang berkelanjutan.

Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan, Kemendikbudristek, Hilmar Farid berharap PKN 2021 menjadi wadah pemanfaatan kekayaan potensi budaya setempat dalam upaya memperoleh solusi yang berkelanjutan bagi masalah-masalah dunia hari ini.

“Sudah waktunya Cerlang Nusantara itu menjadi pandu kita bersama menuju masa depan pascapandemi. Kearifan lokal dari segenap warisan budaya kita akan menjadi terang yang membimbing jalannya bangsa Indonesia mencipta kewajaran baru yang tidak sekadar mengulang kewajaran lama,” ucap Hilmar dilansir dari rilis Kemendikbudristek. 

Keanekaragaman budaya kata Hilmar, dapat menjadi sarana untuk memecahkan aneka persoalan bangsa dan memberi jaminan keselamatan hidup bagi segenap warga bangsa. Khususnya dalam pemenuhan segi-segi kehidupan yang paling mendasar.

“Keseluruhan khazanah tradisi hari ini adalah buah dari adaptasi, inovasi, dan hibridisasi yang membuat kita sebagai bangsa semakin berketahanan dalam menghadapi aneka tantangan hidup,” jelasnya.

Baca juga: UGM Gelar Tour De Heritage, Wisata Cagar Budaya untuk Umum

Kebudayaan Nusantara kata Hilmar, telah dihasilkan lewat praktik sosial selama ribuan tahun dan terbukti membuat kita bertahan hingga hari ini.

“Ke sana, kita perlu menengok untuk mencari jalan keluar dari dilema hari ini,” ungkapnya.

Hilmar Farid optimistis, melalui PKN 2021 dapat menjadi platform bersama untuk menghimpun aneka inisiatif dari bawah untuk mengubah tatanan lama yang harus berganti dengan tatanan hidup baru.

“Melalui lokakarya, simposium, konferensi, kompetisi, dan pergelaran yang dihadirkan pada PKN, kita akan mengetahui praktik sosial sehari hari yang terbukti secara turun-temurun menghasilkan tata hidup berkelanjutan,” lanjut dia.

Pada perhelatan tahun ini, proses kuratorial dikerjakan secara gotong royong oleh tiga kurator yang sudah lama berkecimpung dalam isu sandang, pangan, papan yakni Samuel Wattimena, Helianti Hilman, dan Yori Antar. 

Baca juga: Tahukah Siswa, 6 Makanan Khas Jawa Barat Ini Punya Singkatan Unik

Selain itu, terdapat lebih dari 70 pemerintah daerah yang berpartisipasi aktif menyelenggarakan Pekan Kebudayaan Daerah yang merupakan rangkaian kegiatan pendahuluan menuju PKN 2021.

Tak ketinggalan, ada 19 negara sahabat dari Kedutaan Besar dan Pusat Kebudayaan Asing di Jakarta yang berpartisipasi dalam ragam budaya Internasional dengan mengirimkan konten video yang merepresentasikan tema PKN dari negara masing-masing.

Tidak kurang dari 3.000 pelaku budaya ambil bagian dalam rangkaian kegiatan pendahuluan maupun pada puncak PKN pada 19 - 26 November 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com