Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Psikolog Unair: Peran Penting Orangtua agar Anak Tidak Kecanduan Gawai

Kompas.com - 22/11/2021, 11:56 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jika Hari Anak Nasional selalu diperingati tiap tanggal 23 Juli, Hari Anak Sedunia diperingati tiap tanggal 20 November.

Keberadaan anak-anak perlu dibimbing dan dilindungi orang dewasa khususnya orangtuanya. Di era saat ini bahkan makin banyak tantangan dalam mendampingi tumbuh kembang anak-anak. Termasuk juga menjaga mereka agar terhindar dari dampak buruk media digital.

Psikolog Ika Yuniar Cahyanti mengatakan, pandemi Covid-19 membuat anak lebih banyak untuk mengakses media digital pada gawai atau smartphone.

Baca juga: Siswa, Yuk Kenali Kata Gaul dalam Bahasa Inggris yang Biasa Digunakan

Pendampingan penting agar anak tidak kecanduan

Menurutnya, orangtua atau pendamping anak harus mampu menjaga agar tidak menimbulkan efek buruk terhadap kesehatan ataupun kecanduan gawai.

"Misalnya dari segi kesehatan mata, anak-anak di bawah 9 tahun maksimal mengakses gawai selama dua jam. Tapi kalau untuk anak Sekolah Dasar (SD), dapat mengakses selama tiga sampai empat jam," urai Ika Yuniar seperti dikutip dari laman Universitas Airlangga (Unair).

Berdasarkan imbauan dari Dinas Pendidikan, kegiatan belajar dalam jaringan (daring) sebaiknya memiliki durasi yang tidak lebih dari satu jam untuk anak pra-sekolah sehingga tidak terlalu lama.

Dosen Fakultas Psikologi Unair ini menjelaskan, apabila anak terlalu lama mengakses media digital maka akan berdampak pada sisi psikologis.

"Ketika anak-anak terlalu sibuk dengan gawainya, maka dia cenderung lupa dengan aktivitas yang lain," ungkap Ika.

Baca juga: Keren, Tim Riset ITB Olah Limbah Kopi Jadi Produk Makanan dan Minuman

Perlu strategi mengawasi penggunaan gawai pada anak

Dia berpesan, sebagai orangtua memerlukan strategi khusus guna membatasi gawai pada anak.

Orangtua dapat membuat kesepakatan dengan anak untuk membatasi pemakaian gawai. Misalnya, dari segi durasi pemakaian.

"Kalau untuk anak berumur 5 tahun ke atas, mereka sudah bisa diajak bersepakat karena sudah mulai tahu waktu. Akan tetapi kalau masih di bawah 4 tahun memang perlu dikendalikan," tegas Ika.

Para orangtua dapat menyingkirkan gawai dari jangkauan anak ketika sudah di luar batas durasi.

Baca juga: Kisah Haru, Balita Ini Mewakili Wisuda Ayahnya yang Meninggal

Dengan begitu, maka anak tidak akan tergoda untuk menggunakan gawai dan disiplin dengan batas durasi. Selain durasi, orangtua juga perlu mengatur aplikasi yang boleh dan tidak boleh diakses oleh anak mereka.

"Tidak sekedar melarang akses anak terhadap media tertentu, namun juga perlu menjelaskan alasannya. Karena anak tidak bisa sekedar diberi larangan dengan kata ‘jangan,’ mereka harus dijelaskan alasannya," papar pakar psikologi anak tersebut.

Kontrol penuh hingga usia 17-18 tahun

Menurut Ika, orangtua perlu mengontrol penuh pemakaian gawai pada anak hingga mereka berusia 17 atau 18 tahun. Karena pada usia tersebut, anak telah masuk fase remaja akhir.

"Sebelum anak memasuki usia dewasa, maka orangtua harus terus mendampingi akses gawai," tutur Ika.

Ika menekankan, orangtua tidak sekedar mendampingi, namun juga perlu mendiskusikan dengan anak terkait aturan pemakaian gawai. Diskusi tersebut perlu, agar anak tidak menjadi tertutup dan malah tidak menuruti aturan orangtua.

Baca juga: 5 Mata Kuliah Ini Bakal Dipelajari jika Pilih Jurusan Farmasi

Alumni Fakultas Psikologi Universitas Airlangga berharap agar orangtua dapat berkomunikasi secara intens dengan anaknya.

"Zaman digital ini kita menghadapi virus lain selain corona yakni virus pergaulan, virus tontonan, virus informasi itu luar biasa mengintai anak-anak serta remaja. Kuncinya adalah komunikasi yang baik antara orangtua dan anak," tutup Ika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com