Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Haru, Balita Ini Mewakili Wisuda Ayahnya yang Meninggal

Kompas.com - 21/11/2021, 21:13 WIB
Mahar Prastiwi,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setelah perjuangan menempuh studi di perguruan tinggi, momen wisuda menjadi hal yang dinanti.

Mahasiswa bisa merayakan kerja kerasnya setelah menempuh kuliah, mengerjakan banyak tugas hingga perjuangan menyelesaikan skripsi.

Namun kisah mengharukan datang dari salah satu mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya.

Menjelang hari wisuda, mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Syaiful Rizal justru menghembuskan nafas terakhir.

Baca juga: Kampus Berkelanjutan, Unpad Raih Trees Rating 3,5 dari UI Greenmetric

Mahasiswa UM Surabaya meninggal setelah sidang skripsi

Syaiful Rizal seharusnya menghadiri wisuda yang diadakan 21 November 2021. Namun takdir berkata lain karena Syaiful Rizal meninggal pada 1 Agustus 2021 silam.

Anak semata wayang Syaiful Rizal pun datang menghadiri wisuda untuk menggantikan ayahnya.

Istri dari almarhum Syaiful, Alfi mengatakan, suaminya meninggal karena ada pendarahan di otak. Almarhum Syaiful Rizal meninggal tepat setelah 9 hari sidang skripsi dan dinyatakan lulus.

Laki-laki kelahiran Surabaya 3 Februari 1990 itu menikah dengan Alfi dan dikaruniai seorang putra bernama Desta.

Baca juga: Nadiem Tak Biarkan Intoleransi Terjadi di Dunia Pendidikan

Wisuda diwakili anak semata wayang

Pada hari wisudanya, Desta dan ibunya mewakili ayahnya menerima ijazah dan sertifikat penghargaan dari kampus. Penghargaan dari universitas atas kegigihan Saiful saat menyelesaikan studinya.

"Saya tahu suami saya orang yang kuat dan tidak mudah menyerah, perjuangannya menyelesaikan skripsi bukan hal yang mudah," kata Alfi seperti dikutip dari laman UM Surabaya, Minggu (21/11/2021).

Perjuangan Syaiful saat kuliah

Alfi mengungkapkan, ada banyak lika-liku yang Syaiful hadapi selama menempuh pendidikan. Namun Syaiful merasa harus segera selesai.

"Karena ia merasa ini adalah tanggung jawabnya," imbuh Alfi.

Baca juga: Yuk Cermati Perbedaan 8 Jalur Masuk Perguruan Tinggi di Indonesia

Alfi berharap agar ia selalu diberikan kelapangan hati di setiap perjalanan.

"Hadirnya Desta adalah kekuatan bagi saya. Sampai saat ini, saya bersyukur masih banyak orang baik di sekeliling yang selalu support," tandas Alfi.

Namun Alfi tak menampik, ada kalanya dia sedih. Namun dia menyakinkan dirinya bahwa rasa sedih itu tidak boleh berlarut-larut.

"Saya yakinkan dalam diri saya bahwa setiap kejadian yang terjadi. Semoga ada hikmah dan kebaikan yang bisa saya ambil," ujarnya.

Baca juga: Cerita Si Kembar Hasan Husin, Kompak Lulus Bareng dari FK UM Surabaya

Tetap berjuang menyelesaikan skripsi saat sakit

Sementara itu, Rektor UM Surabaya Sukadiono secara langsung menyerahkan sertifikat penghargaan dan mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh almarhum Syaiful Rizal.

"Syaiful adalah contoh perjuangan yang sebenarnya. Di tengah sakit yang diderita, dia tetap berusaha menyelesaikan studinya. Syaiful adalah teladan bagi kita semua," ungkap Sukadiono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com