Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dewan Profesor Undip Dorong Penggunaan Herbal untuk Obat Covid-19

Kompas.com - 15/11/2021, 19:50 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Dewan Profesor Senat Akademik Universitas Diponegoro (Undip) mendorong penggunaan obat herbal untuk meningkatkan imunitas menghadapi Covid-19.

Ketua Dewan Profesor Undip, Prof. Purwanto mengatakan obat herbal sudah dikenal masyarakat Indonesia sejak nenek moyang.

Baca juga: 3 Dosen Undip Masuk Daftar Ilmuwan Berpengaruh di Dunia

"Contohnya, masyarakat yang berusia 50-60 tahun, waktu kecil banyak yang diberi obat herbal," ucap dia melansir laman Undip, Senin (15/11/2021)

Menurut dia, dalam perkembangannya obat herbal sangat menarik dikembangkan.

Karena itu muncul beberapa penelitian yang hasilnya membuat obat herbal yang sifatnya tradisional dan dikenal sebagai jamu itu kemudian dibuat dengan kemasan modern dan higienis.

"Kini, orang dengan mudah menggunakan obat herbal. Dibanding dengan obat herbal yang zaman dulu, saat akan mengkonsumsi harus disiapkan dulu ramuannya. Perlu waktu yang lama. Sekarang dengan dibuat lebih modern dan ada kajian ilmiah, potensi pengembangannya sangat besar di Indonesia," papar dia.

Dia berharap, pengembangan ke depan obat herbal bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk mengobati Covid-19 atau setidaknya menjaga ancaman Covid-19 dengan memberikan imunitas yang maksimal.

Ketua Senat Akademik Undip, Prof. Edy Rianto mengatakan, obat herbal merupakan obat tradisional merupakan warisan nenek moyang di bidang kesehatan.

"Indonesia sendiri merupakan negara tropis yang mempunyai potensi tanaman yang secara turun termurun digunakan untuk obat tradisional. Bahkan sudah menjadi budaya masyarakat Indonesia sejak berabad silam memanfaatkan herbal untuk pengobatan dan juga kecantikan," ucap dia.

Baca juga: Epidemiolog UGM Minta Masyarakat Waspada Penyakit Saat Musim Hujan

Apalagi menurut dia, Indonesia dikenal secara luas sebagai pusat keanekaragaman hayati terbesar kedua setelah Brasil.

Kekayaan keanekaragaman ribuan jenis baik tanaman maupun biota laut harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan umat manusia.

"Obat herbal dipercaya bisa melawan Covid-19. Jahe merah, kencur, temulawak, atau ramuan tradisonal sudah dipercaya ratusan tahun bisa menangani penyakit," jelas dia.

Oleh karena itu, setiap ada penyakit yang mewabah, seperti Covid-19 ini pun obat tradisonal dipercaya sebagai salah satu untuk penanggulangan penyakit.

Dia mengaku, jika beberapa waktu yang lalu tanaman rimpang harganya melonjak dan diburu banyak orang. Tanaman herbal ini dijadikan obat.

Untuk menguatkan manfaatnya, Edy mengajak semua pihak memakai kajian ilmiah sebagai dasar dalam upaya pengembangan kekayaan herbal Indonesia.

Dosen dari Fakultas Kedokteran Undip, Neni Susilaningsih menambahkan, pemanfaatan jamu dan herbal secara turun-temurun dipercaya digunakan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, berpotensi dikembangkan.

Baca juga: ITB Maksimalkan Kuliah Luring Mulai Semester Depan

Saat ini telah banyak dilakukan penelitian tentang herbal, meliputi standardisasi bahan, uji pra klinik dan uji klinik untuk bukti ilmiah penggunaan herbal sebagai obat herbal testandar dan fitofarmaka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com