Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa, Kenali Manfaat dan Teliti Memilih Minum Air Putih

Kompas.com - 13/11/2021, 11:09 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Tidak semua orang suka minum air putih. Bahkan, banyak orang tertarik jenis minuman lain, dibanding minum air putih.

Padahal, bila meminumnya ada banyak manfaat yang dihasilkan untuk tubuh manusia.

Baca juga: Alumnus IPB Bagikan Kiat Sukses Jalani Bisnis Fashion

Menurut Pakar IPB Katrin Roosita, ada lima manfaat yang diperoleh ketika minum air putih.

Manfaat pertama, kata dia, membantu detofikasi racun dan sisa metabolisme tubuh.

"Setidaknya minum air putih sebanyak 8 gelas atau 2 liter per hari, untuk menjaga ginjal tetap sehat dan bekerja sebaik mungkin," kata dia dalam keterangannya, seperti diberitakan Sabtu (13/11/2021).

Namun, kata dia, mereka yang mengalami gangguan ginjal, jantung, dan hipertensi atau oedama, sebaiknya sesuai saran ahli gizi atau dokter.

Kedua, minum air bisa mebantu mencegah cedera. Sebab, sekitar 55 persen tubuh manusia terdiri atas cairan, seperti cairan otak, sendi, dan darah.

Pada sendi cairan itu berfungsi untuk meminimalisir guncangan pada sendi dan tulang. Nah, air menjadi bagian penting dari cairan pelumas persendian, dengan menjaga tulang rawan tetap lembab.

Manfaat ketiga, yakni bisa membantu metabolisme dan menekan nafsu makan.

"Jadi, semakin banyak minum air putih, maka semakin efektif tubuh melakukan proses metabolisme, termasuk pembakaran lemak," jelas dia.

Manfaat yang keempat, yaitu bisa menutrisi rambut dan menjaga kesegaran kulit.

Manfaat yang kelima, yakni bisa membersihkan gigi. Karena, dalam air putih mengandung flouride, meski kadarnya tidak banyak.

Flouride adalah mineral yang ditemukan dalam pasta gigi yang bisa mencegah terjadinya gigi berlubang dan mencegah kerusakan gigi.

Baca juga: Nadiem Makarim: Kekerasan Seksual di Kampus Sudah Tingkat Pandemi

Tips memilih air minum yang benar

Minum air putih untuk menjaga kebutuhan utama manusia yang sudah jelas banyak manfaatnya.

Namun, menurut Juru Bicara Produsen Air Minum Shofa Agung Pramodha, memilih air minum untuk dikonsumsi tentu tidak boleh asal-asalan, terutama soal kebersihan proses produksinya, kehalalannya, serta kandungan utama dalam air yang diminum.

Dengan memilih air minum yang benar-benar tepat untuk dikonsumsi, maka akan jadi lebih mudah memastikan tubuh terjaga dengan baik dan sehat sebagai kunci utama hidup yang bahagia.

Berdasarkan rekomendasi Environmental Protection Agency (EPA) di Amerika Serikat, tingkat pH air minum yang aman untuk dikonsumsi manusia berkisar antara 6,5 hingga 8,5.

Kurang atau lebih dari angka tersebut diyakini akan membawa dampak yang kurang baik bagi kesehatan tubuh.

Kemudian, sebut dia, perhatikan juga apakah air yang diminum memiliki bau yang tidak wajar atau sama sekali tak berbau. Pakar kesehatan merekomendasikan, air mineral yang baik adalah yang tidak berbau dan rasanya normal.

Bagian yang tak kalah penting dan harus dipastikan adalah soal halal atau tidaknya air yang diminum. Sebaiknya, konsumsilah air yang sudah dipastikan kehalalannya.

Di Indonesia, untuk memastikan hal tersebut biasanya pada air minum kemasan terdapat logo halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Hanya saja tak semua produk air minum memenuhi syarat demikian. Bahkan, tak jarang ditemui air dengan pH yang terlalu tinggi, kandungan berbahaya, berbau menyengat, dan tidak ada kepastian halal.

Dari semua itu, ada salah satu air minum yang baik dikonsumsi, yakni Shofa. Karena sudah dijamin kesehatannya, baik untuk kehidupan, serta dipastikan tingkat kehalalannya.

Baca juga: Epidemiolog UGM Minta Masyarakat Waspada Penyakit Saat Musim Hujan

Maka dari itu, dia menegaskan, agar masyarakat jangan pernah salah memilih air minum yang akan dikonsumsi, karena itu akan berpengaruh besar bagi kehidupan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com