Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/11/2021, 19:00 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Peristiwa Pertempuran Surabaya yang menjadi saksi perjuangan rakyat Kota Surabaya, menjadi cikal bakalnya Hari Pahlawan.

Setiap tanggal 10 November, masyarakat Indonesia memperingati hari ini sebagai hari mengenang perjuangan para pahlawan yang bersatu melawan tentara Inggris. Dalam peristiwa itu, banyak pahlawan kita yang berguguran demi berjuang mempertahankan kedaulatan NKRI.

Di masa lampau, pahlawan lebih berkonotasi sebagai sosok yang berjuang di medan peperangan dan bertempur menggunakan senjata fisik maupun pemikiran-pemikiran kritis untuk lepas dari belenggu kolonialisme.

Memang pada kala itu kondisi sosial-politik Indonesia masih belum stabil karena masih dalam bayang-bayang penjajahan.

Baca juga: Info Beasiswa Penuh S1 di NTU Singapura, Tunjangan Rp 68 Juta Per Tahun

Perjuangan para pahlawan di masa lampau tidaklah main-main. Keringat bercucuran, darah menetes, dan air mata mengalir. Mereka bertaruh nyawa dan kehormatan demi menjaga dan mempertahankan Tanah Air tercinta.

Tak terhitung sudah jumlah pahlawan di masa lampau mulai dari zaman penjajahan hingga pascakemerdekaan. Sebut saja Pangeran Diponegoro, R. A. Kartini, Pattimura, Ki Hajar Dewantara, Bung Tomo, Jenderal Sudirman, Ir. Soekarno, Moh. Hatta, dan masih banyak lagi mereka yang berjuang untuk bangsa ini.

Zaman telah bergeser, akan tetapi pahlawan masih tetap ada hingga saat ini. Ada banyak sekali pahlawan-pahlawan, namun mungkin kita tidak menyadari peran mereka. Di masa kini, pahlawan tidaklah lagi memegang senjata.

Mereka juga tidak lagi berperang melawan penjajah. Kira-kira siapakah mereka para pahlawan di masa kini? Dilansir dari laman Direktorat SMP Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) berikut sosok pahlawan masa kini.

Baca juga: Mahasiswa Dapat Rp 9 Juta Per Semester, Ini Cara Daftar KJMU Tahap II 2021

Guru

Pahlawan tanpa tanda jasa. Itulah titel yang disematkan kepada para pahlawan pendidikan kita saat ini, yakni guru. Guru merupakan sosok pahlawan yang bersenjatakan ilmu dan pengetahuan untuk menyelamatkan kita dari ketidaktahuan.

Menurut data yang diunggah oleh Badan Pusat Statistik, jumlah guru di seluruh Indonesia tahun ajaran 2020/2021 mencapai 338.700 orang. Angka tersebut tentu bukanlah jumlah yang sedikit. Profesi guru kini semakin diminati kalangan muda. Apakah kamu tertarik menjadi pahlawan pendidikan?

Tenaga kesehatan

Pahlawan tidak selalu mengenakan jubah. Selain guru, pahlawan di masa kini adalah para tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, apoteker, dan sebagainya.

Sama seperti pahlawan di masa lampau, pengabdian mereka pun bertaruh nyawa. Tak jarang tenaga kesehatan gugur di “medan peperangan” akibat terpapar virus dan penyakit.

Peran dan jasa para tenaga kesehatan sudah tak dapat dimungkiri lagi. Terlebih lagi di masa-masa sulit seperti ini, tenaga kesehatan menjadi garda terdepan untuk melawan pandemi Covid-19 yang menghantui masyarakat.

Baca juga: Sudah Ada sejak Zaman Hindu Buddha, Ini Sejarah Jamu Gendong

TNI dan Polri

Sama seperti pahlawan di masa lampau, profesi Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan juga Polisi mengangkat senjata untuk menjaga keamanan dan stabilitas Negara Kesatuan Republik Indonesia dari berbagai permasalahan yang mengancam.

Ancaman bagi negara tidak selalu berbentuk serangan fisik, namun terdapat juga ancaman ideologi.

Ancaman juga tidak selalu berasal dari luar negara, ada pula yang berasal dari dalam tubuh kita sendiri. Mereka siap mengorbankan jiwa dan raga untuk melindungi seluruh rakyat Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com