KOMPAS.com - Pria itu bernama Prof. Nizam. Dia merupakan Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dikti Ristek), Kemendikbud Ristek.
Sebelum Kemendikbud dan Kemenristek melebur jadi satu, dia hanya fokus mengurus pendidikan tinggi. Namun, setelah digabung, dia juga menakhodai pengembangan riset dan teknologi.
Baca juga: 14 Perguruan Tinggi Sudah Berstatus PTN-BH, Ini Daftarnya
Saat berkarier di Universtas Gadjah Mada (UGM), Nizam merupakan dosen dengan status Guru Besar di Teknik Sipil.
Di perguruan tinggi, Nizam merupakan sosok yang membidani mahasiswa menjalankan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) lewat perantara tangan dingin rektor di seluruh perguruan tinggi Indonesia.
Menurut Nizam, program MBKM yang dijalankan seperti pertukaran mahasiswa, program magang, mengajar di sekolah, membangun desa, proyek kemanusiaan, penelitian, dan sebagainya.
Program MBKM ini, kata dia bertujuan membekali mahasiswa dengan kompetensi dan pengalaman yang nyata.
Dengan begitu, mahasiswa memperoleh pengalaman dan kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja.
Hal itu bertujuan dalam menjawab tantangan industri revolusi industri 4.0 yang lebih kompleks.
"Karena perguruan tinggi dituntut untuk memperoleh lulusan yang kreatif, inovatif, dan adaptif," kata Nizam saat saat dihubungi Kompas.com belum lama ini, seperti diberitakan Senin (8/11/2021).
Pria yang lahir di Surakarta ini mengaku, saat ini Indonesia memiliki 4.593 perguruan tinggi, 29.413 program studi (Prodi), 312.890 dosen, dan 8,4 juta mahasiswa.
Baca juga: 15 Universitas Terbaik di Indonesia Versi QS AUR 2022, Ada 4 PTS-nya
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.