Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/11/2021, 09:53 WIB
|

KOMPAS.com - Belum mereda Covid-19, kini di China muncul kasus Avian Influenza (AI) atau flu burung pada manusia. Hal itu dari laporan otoritas kesehatan China yang melaporkan ada 21 kasus AI.

Setidaknya ada 6 orang meninggal dunia dan beberapa orang lainnya masih kritis. Beberapa ahli di sana menduga penularan ini dipicu oleh kemunculan varian baru virus flu burung dengan tipe H5N6.

Menurut Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. drh. R. Wasito, M.Sc., Ph.D., sangat kecil peluang ancaman soal kemungkinan virus flu burung menjadi sumber wabah baru layaknya seperti Covid-19.

Baca juga: Alumni UGM: Ini 5 Tips Jalani Masa Percobaan Kerja

Ditularkan lewat hewan perantara

Sebab, virus flu burung tidak dapat ditularkan langsung dari unggas ke manusia, namun harus melalui hewan perantara. Selain itu, virus ini tidak dapat ditularkan dari manusia ke manusia.

"Avian Influenza (flu burung) tidak dapat ditularkan langsung dari unggas ke manusia. Harus ada hewan perantara, terutama babi," kata Wasito menanggapi merebaknya kasus flu burung di China, seperti dikutip dari laman UGM, Jumat (5/11/2021).

"Virus ini juga tidak dapat ditularkan dari manusia ke manusia. Jadi ini bukan ancaman serius," imbuhnya.

Dengan tingkat kemampuan penularan antar manusia tersebut, menurutnya penyakit flu burung tidak memiliki ancaman serius.

Namun demikian, tingkat virulensi virus ini pada hewan unggas berbeda-beda tergantung dengan tingkat variannya. "Virulensi AIV dapat berbeda-beda tergantung antigenisitasnya," kata pakar penyakit flu burung ini.

Baca juga: Dokter RSA UGM: Yuk Kenali Gejala Stroke

Menurut dia, virus ini juga mudah mati terkena panas. Untuk menekan tingkat penyebaran flu burung agar tidak terinfeksi ke manusia lewat hewan perantara dengan cara menekan jumlah unggas yang tertular atau mengisolasi mereka yang terpapar.

Virus mati terkena panas

Sedangkan terkait flu burung yang bisa menyebabkan kematian pada manusia menurut Wasito memang kemungkinan besar bisa.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+