Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti IPB: Tanaman Porang Bisa Atasi Beragam Penyakit

Kompas.com - 05/11/2021, 16:49 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Dosen IPB University Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia, Prof Evy Damayanthi mengatakan tanaman porang sebagai pangan fungsional sering diteliti manfaatnya.

Ia menyebut, pengujian manfaat porang bagi kesehatan sudah cukup banyak, terutama dari jurnal internasional di China. Hanya saja, jurnal dari Indonesia masih terbatas.

“Porang, suweg, walur dan iles-iles merupakan tanaman dengan famili yang sama namun masih memiliki kekhasan masing-masing. Beberapa jenis tanaman tersebut memiliki nilai ekonomi tinggi,” ujar Ketua Dewan Guru Besar IPB University, seperti dirangkum dari laman IPB University, Jumat (5/11/2021).

Baca juga: Peneliti IPB: Jahe, Kunyit, dan Temulawak Bisa Obati 30 Jenis Penyakit

Porang untuk atasi diabetes

Menurutnya, porang atau iles-iles memiliki kandungan karbohidrat, lemak, protein mineral, vitamin dan alkaloid yang cukup tinggi. Pati dalam tepung porang biasanya dihidrolisis dan dilakukan pemurnian untuk memperoleh glukomanan.

Manfaat porang, lanjutnya, erat kaitannya sebagai komponen bioaktif pangan, fitokimia, atau nutraceutical.

Untuk bisa mendapat manfaat tersebut, porang harus diolah terlebih dahulu menjadi tepung karena mengandung kristal kalsium oksalat yang dapat menimbulkan gatal-gatal.

Porang dapat menurunkan kolesterol sehingga membantu menurunkan risiko pada penderita diabetes.

“Jadi kalau kita pecah antara glukosa dan manosa, sebetulnya adalah monosakarida yang menghasilkan kalori. Namun dalam bentuk (konfigurasi) D saja maka akan bagus untuk menurunkan kolesterol. Kalau rutin kita makan akan terjadi resistensi insulin, demikian juga dengan radikal bebas yang terus menerus,” katanya.

Baca juga: Peneliti IPB: Tanaman Herbal Ini Berkhasiat Redakan Asam Urat

Menurutnya, glukomanan dapat memperbaiki kontrol glikemik bagi penderita diabetes. Penurunan kadar glikemik harus dibarengi dengan pola makan dan gaya hidup yang sehat.

Glukomanan dalam tepung porang juga memiliki potensi terapeutik untuk gangguan resistensi insulin.

“Khasiat lainnya adalah dapat meningkatkan penyerapan zat gizi pada usus kecil sehingga sensitivitas insulin meningkat. Kandungan glikemik turun secara bertahap setelah mengonsumsi biskuit glukomanan secara rutin. Dampaknya, kadar gula darah lebih terkontrol,” imbuhnya.

Porang turunkan risiko stroke dan penyakit jantung

Ia menambahkan bahwa zat tersebut juga mampu memperbaiki profil lipid pada penderita obesitas. Suplemen dari konyaku glukomanan efektif menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah. Sehingga risiko penyakit pembuluh darah seperti jantung dan stroke ikut menurun.

“Ternyata porang ini dapat membantu penurunan berat badan. Jadi karena mekanisme porang ini mampu menyerap air membentuk massa yang kental atau gel sehingga lambung kita akan merasa penuh. Karena merasa penuh, otak kita tidak akan meminta untuk mengonsumsi (makanan) lagi,” tambahnya.

Baca juga: Peneliti IPB Temukan Minuman Penurun Gula Darah Berbasis Rempah

Sebagai anti obesitas, porang dapat mengabsorbsi gula dan lemak lebih rendah. Suplemen glukomanan efektif untuk menurunkan berat badan pada pasien obesitas dalam kurun waktu empat bulan. Bahkan kandungan gizi, mineral dan vitaminnya tidak berubah. Glukomanan juga mampu mengatasi sembelit bila dikombinasikan dengan probiotik.

“Bagi industri kecantikan, campuran tepung porang dan bengkoang mampu meningkatkan kadar vitamin C sehingga dapat mencerahkan wajah. Selain itu bisa menghilangkan jerawat dalam bentuk pembersih wajah,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com