Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanoto Bangun Pondasi Budaya Perbaikan Kualitas Berkelanjutan bagi Calon Guru

Kompas.com - 05/11/2021, 12:19 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

Growth mindset juga dipengaruhi oleh lingkungan pendukung. Jika lingkungan pendukung memberi peluang, maka akan ada kesempatan guru untuk terus bertumbuh.

“Oleh karena itu penting sekali proses pembinaan pasca PPG, karena itu justru yang menentukan kualitas guru kita di masa depan,” tambah Prof. Syawal.

Hal itu diamini Prof. Hasanah Aan yang menyampaikan, guru hebat itu bukan guru bintang belajar, melainkan guru pembelajar untuk masa depan.

“Bagaimana cara menciptakannya? Tentu saja dengan terus mendekatkan LPTK dan sekolah mitra untuk terus berkolaborasi menguatkan PPG,” kata Prof Aan.

Baca juga: Sosok Perempuan Tangguh Jadi Abdi Guru Selama 35 Tahun

Kampus Merdeka dan peningkatan kapasitas

Cara lain untuk terus menumbuhkan budaya perbaikan kualitas secara berkelanjutan juga bisa melalui program Kampus Merdeka yang dicanangkan pemerintah.

Seperti diutarakan Prof. Nizam, Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud Ristek, jika calon guru ingin membawa growth mindset tadi ke aksi nyata, maka mereka harus berani keluar dari kampus untuk belajar lebih banyak.

“Keterampilan guru juga harus terus diasah, bukan hanya soal penguasaan teknologi, tapi juga penguasaan hal-hal yang berkembang saat ini, misalnya pemahaman literasi finansial,” jelas Prof. Nizam.

Terkait dengan penyiapan calon guru melalui Program PPG Prajabatan, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Muhammad Ali Ramdhani, menekankan pentingnya budaya mutu yang harus menjadi falsasah dalam proses pendidikan calon guru.

“Melalui Program PPG, kita semua harus selalu meningkatkan kapasitas diri untuk selalu berada pada dinamika arah zaman sehingga kita ingin melahirkan calon guru yang selaras dengan dinamika zaman," kata Ramdhani.

"Mahasiswa calon guru pun harus memiliki budaya mutu yang mengedepankan nilai adaptasi sebagai bagian dari proses perjalanan profesinya saat menjadi guru,” pungkasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com