Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa ITS Inovasi Kulit Mangga untuk Cegah Korosi Baja

Kompas.com - 31/10/2021, 15:37 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melakukan inovasi. Yakni memanfaatkan ekstrak kulit mangga sebagai inhibitor organik untuk mencegah korosi pada baja karbon rendah jenis ASTM A36.

Adapun bahan yang dipakai itu ialah memanfaatkan sampah organik dari kulit buah mangga. Dari inovasi tersebut, tim ITS berhasil meraih prestasi membanggakan tingkat internasional.

Tim Platinum ITS yang terdiri dari Mohamad Ikbal Pangestu, Miftah Eka Andrayani Wangsa, Eka Wahyu Muliana, dan Kamila Zahranisa menyabet medali perak di ajang Taiwan Innotech Expo 2021, Jumat (29/10/2021) lalu.

Baca juga: Kontes Kapal Cepat Tak Berawak 2021, ITS Borong Banyak Penghargaan

Menurut Mohamad Ikbal Pangestu selaku ketua tim, sampah organik yang dibiarkan begitu saja dapat merusak lingkungan karena reaksi pembusukan.

Untuk industri perminyakan dan perkapalan

Oleh karena itu, mereka mengekstrak kulit mangga menjadi inhibitor organik untuk mencegah korosi pada baja karbon ASTM A36 yang banyak digunakan pada industri perminyakan dan perkapalan.

"Adanya inovasi ini, dapat mengatasi permasalahan utama pada penggunaan baja, yaitu terjadinya korosi akibat air laut (NaCl)," ujarnya dikutip dari laman ITS.

Dijelaskan, tim yang terdiri dari mahasiswa Departemen Kimia ITS ini memilih kulit mangga karena mengandung banyak senyawa organik, yaitu senyawa flavonoid yang termasuk dalam senyawa antioksidan.

Senyawa flavonoid ini memiliki peran sebagai donor hidrogen dengan menyumbangkan gugus pereduksi dari gugus hidroksil yang melekat pada cincin aromatisnya, sehingga dapat mendelokalisasi senyawa-senyawa radikal.

Dia menjelaskan proses pemanfaatan ekstrak kulit mangga tersebut. Yakni kulit mangga yang telah dipisahkan dari buahnya dibersihkan dengan air mengalir.

Kulit mangga yang basah tersebut kemudian dikeringkan dan diambil ekstraknya menggunakan metode maserasi. Setelah itu, didapatkan ekstrak kulit mangga yang kemudian dicampurkan dengan resin akrilik.

"Tahap terakhir adalah dilakukan coating pada baja karbon rendah ASTM A36," papar Ikbal.

Mereka melakukan pengujian laju korosi dengan menggunakan instrumen Autolab PGSTAT302N.

Baca juga: Mahasiswa UNY Inovasi Nano Spray untuk Cegah Radiasi Gawai

Dari pengujian tersebut didapatkan hasil bahwa pemanfaatan ekstrak kulit mangga ini dapat menahan laju korosi 1,12 x 10-7 milimeter per tahun dengan efisiensi mencapai 99,999 persen.

Walaupun hanya dapat mengikuti perlombaan secara daring, Tim Platinum ITS tetap dapat merasakan kemeriahan acara dengan adanya booth virtual yang dapat diakses secara daring melalui website Taiwan Innotech Expo.

Tim berharap, penelitian ini dapat bermanfaat, khususnya bagi industri perminyakan dan perkapalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com