KOMPAS.com - Setelah lulus kuliah, mahasiswa diharapkan mampu berkarya sekaligus berkontribusi secara nyata kepada masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Direktur Pengembangan Karier, Kewirausahaan dan Inkubasi Alumni (DPKKA) Universitas Airlangga (Unair) dalam Webinar Airlangga Career Club, Kamis (28/20/2021).
Menurutnya, jika mahasiswa ingin raih kesuksesan setelah lulus, ada tiga hal yang harus dimiliki.
"Pertama kompetensi dan kemampuan leadership, kedua networking dan yang jangan kalian lupakan adalah setiap apa yang kalian lakukan harus memiliki dampak terhadap lingkungan sekitar kalian,” tuturnya seperti dirangkum dari laman Unair News.
Baca juga: BCA Buka Magang Bakti bagi Lulusan SMA-SMK, D1-D3 dan S1, Yuk Daftar
Di kesempatan yang sama, Grants Management Specialist Wahana Visi Indonesia, Franky Febryanto Banfatin memaparkan terkait peluang berkarier di Non-Government Organization (NGO).
Wahana Visi Indonesia yang merupakan NGO internasional yang berfokus melayani dan berkolaborasi dalam pemberdayaan anak, keluarga dan masyarakat rentan.
Ia menjelaskan bahwa bekerja dalam NGO seseorang tidak hanya melakukan kegiatan filantropis seperti yang dibayangkan kebanyakan orang.
Dalam NGO, seseorang juga bisa berdiplomasi dengan banyak orang atau bahkan negara untuk mengumpulkan pendanaan.
“Dan ini yang saya sukai, selain kita bisa berkontribusi menjadi katalisator dalam mewujudkan kemajuan masyarakat, kita juga bisa melakukan hal-hal yang di sana bisa membuat kita memiliki banyak kompetensi baru, relasi baru dan wawasan-wawasan baru,” ujarnya.
Baca juga: Mahasiswa Dapat Rp 9 Juta Per Semester, Ini Cara Daftar KJMU Tahap II 2021
Dirinya juga menjelaskan tentang peluang bekerja di NGO. Ia memaparkan ada banyak sekali manfaat dan peluang karier dalam NGO mulai dari social worker, perancang program (programmer) bagi yang suka berinovasi membuat program sosial, digital influencer, director, social marketing dan juga researcher.
Terkait salary atau gaji, Franky mengatakan seorang yang berkiprah dalam NGO tidaklah seburuk apa yang dibayangkan.
Ia menyampaikan bahwa setiap NGO apalagi yang sudah internasional memiliki standar untuk salary dan tunjangan bagi orang yang bekerja di NGI.
Ia juga mengungkapkan, dengan posisinya saat ini salary dan tunjangan yang ia dapatkan bisa dibilang lebih dari cukup dan layak.
“Ingat non-profit bukan berarti non-benefit, kapan lagi kita bisa berkarier sembari memberikan kontribusi dan sumbangsih nyata terhadap kemajuan negeri, jadi jangan pandang berkiprah di NGO sebelah mata,” pungkasnya.
Baca juga: BUMN Bank Mandiri Buka Lowongan Magang untuk Lulusan SMA-D3
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.