Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Sumpah Pemuda, Momen Penting Perjalanan Bangsa

Kompas.com - 28/10/2021, 23:34 WIB
Albertus Adit

Penulis

Siswa berkebutuhan khusus di Yogyakarta khidmad mengikuti upacara Hari Sumpah Pemuda.DOK.Laman Direktorat PAUD Siswa berkebutuhan khusus di Yogyakarta khidmad mengikuti upacara Hari Sumpah Pemuda.
IlustrasiKOMPAS/JITET Ilustrasi

KOMPAS.com - Pada upacara Hari Sumpah Pemuda ke-93, siswa berkebutuhan khusus mengikuti dengan khidmat. Upacara digelar di Lapangan Prime Plaza Yogyakarta, Kamis (28/10/2021).

Peserta Pertemuan Nasional Pramuka Berkebutuhan Khusus (PNPBK) berjumlah 150 anak tersebut mengenakan pakaian adat nunsantara yang berasal dari 34 provinsi.

Mereka tampak penuh sukacita melaksanakan upacara berbusana daerah meski di tengah terik matahari. Upacara dilaksanakan dengan penuh disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Baca juga: Sejarah Sumpah Pemuda, Siswa Sudah Paham?

Selaku pembina upacara, Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus Kemendikbud Ristek, Dr. Samto yang membacakan naskah pidato Menteri Pemuda dan Olah Raga RI, Dr. Zainudin Amali, M.Si., Hari Sumpah Pemuda ke 93 kali ini mengambil tema “Bersatu, Bangkit dan Tumbuh”.

Tema ini diambil untuk menegaskan kembali komitmen yang telah dibangun oleh para pemuda yang diikrarkan pada tahun 1928 dalam Sumpah Pemuda. Bahwa hanya dengan persatuan kita dapat mewujudkan cita-cita bangsa.

"Tema Bersatu, Bangkit dan Tumbuh ini sesungguhnya diperuntukan untuk seluruh elemen bangsa," ujarnya dikutip dari laman Direktorat PAUD Kemendikbud Ristek.

"Tetapi bagi pemuda menjadi penting karena di tangan pemuda lah kita berharap Indonesia bisa Bangkit dari keterpurukan akibat pandemi dan melangkah lebih maju untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia," terang Dr. Samto.

Dijelaskan, persatuan bangsa Indonesia sejak 93 tahun yang lalu ialah bukti bersatunya pemuda Indonesia, tanpa persatuan pemuda, bangsa Indonesia tidak dinikmati hari ini.

Tentu dengan keterbatasan media komunikasi, terbatasnya transportasi dan media koneksi lainnya tidak mengurangi semangat pemuda dari Maluku sampai Aceh berjumpa merumuskan komitmen kebangsaan menuju kedaulatan.

Tanah Air Satu, Bahasa Satu, Bangsa Satu, Indonesia. Persatuan Pemuda di masa sekarang juga menjadi penentu kemajuan bangsa Indonesia hari ini dan tetap eksisnya bangsa Indonesia di masa yang akan datang.

Baca juga: Seperti Ini Pentingnya Dukungan Kejiwaan dan Psikososial bagi Siswa

Berbagai fasilitas mempersatukan Pemuda ada disekeling kita semua, ada media komunikasi yang tanpa batas, koneksi transportasi dari sabang sampai merauke, dan fasilitas lain yang mengindikasikan hilangnya sekat-sekat jarak antar anak bangsa.

Di sisi yang lain berbagai fasilitas tersebut seringkali menjadi fasilitas destruktif perpecahan anak bangsa, seringkali media digital dijadikan fasilitas berkonflik, menebar kebencian, dan memupuk keretakan.

"Hal ini harus dilawan oleh seluruh elemen bangsa khususnya kaum muda," tegasnya.

Ada sebanyak 64,5 juta Pemuda Indonesia, atau seperempat dari populasi penduduk Indonesia menjadi harapan besar kemajuan bangsa yang sudah di depan mata.

Akan tetapi, tanpa komitmen bersatu para pemuda untuk bangsa, niscaya impian menjadi bangsa yang unggul tidak akan terwujud.

Momen penting perjalanan bangsa

Pemuda sebagai agen perubahan (agent of change) ialah sebuah fakta sejarah yang tidak bisa dihindari, Pemuda Indonesia selalu menjadi penentu momen penting perjalanan bangsa Indonesia.

Terutama memulihkan kondisi ekonomi para pemuda sebagai segemen yang paling terdampak oleh situasi Covid-19 ini. Dalam upaya membangkitkan ekonomi pemuda, juga percepatan pemulihan situasi ekonomi nasional menyongsong Indonesia Maju.

Untuk itu, pemerintah terus mendorong tumbuhnya wirausaha baru, wirausaha muda, baik dalam hal penumbuhan minat, pemberian bantuan wirausaha, termasuk wirausaha berbasis perguruan tinggi dan pesantren, sampai pada apresiasi wirausaha berprestasi.

Baca juga: Tim Itera Edukasi Siswa Mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Upaya ini tentu tidak akan berdampak maksimal tanpa dukungan semua pihak, khususnya bersatunya niat dan ikhtiar para pemuda dalam turut serta membangun bangsa ini secara bersama-sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com