Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Program Sekolah Penggerak, Harapan Transformasi Gaya Kepemimpinan Pendidikan: Tinjauan Hermeneutik Dilthey

Kompas.com - 28/10/2021, 13:51 WIB

Oleh: Katman | Mahasiswa Program S3 Universitas Pelita Harapan Jakarta

KOMPAS.com - Meskipun upaya perbaikan mutu pendidikan telah berlangsung dalam masa yang cukup panjang, kondisi pendidikan di Indonesia masih menghadapi banyak permasalahan.

Selain persoalan pemerataan akses, capaian hasil belajar murid dan kualitas layanan masih membutuhkan perbaikan.

Bercermin dari realita tanggapan dunia pendidikan terhadap problem terkait dampak pandemi covid 19, perubahan dunia global dan perkembangan teknologi digital layak menjadi momentum untuk akselerasi dan adaptasi kepemimpinan pendidikan.

Pembiasaan cara belajar baru berkembang dengan cepat, dan pada saatnya akan menjadi budaya masyarakat. Kecepatan dan ketepatan respon terhadap dinamika tersebut sangat ditentukan oleh sosok pemimpin.

Kepemimpinan pendidikan merupakan salah satu faktor kunci gemilangnya pencapaian hasil belajar murid. Kinerja suatu kelompok dipengaruhi oleh sistem motivasi dari kepemimpinan dan sejauh mana pemimpin dapat mengendalikan dan mempengaruhi suatu situasi tertentu.

Menurut Fiedler (Fiedler:1967), kepemimpinan yang efektif akan terjadi jika seorang pemimpin mau belajar menjadi pemimpin yang baik dan peka dalam mengadaptasi perubahan yang terjadi.

Sebelum kondisi pandemi melanda, pemerintah telah mengidentifikasi beberapa konsep untuk mengatasi persoalan pada pendidikan anak usia dini, dasar dan menengah.

Pertama, capaian belajar diarahkan untuk membentuk kemandirian murid dan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kedua, memperkecil kesenjangan layanan pendidikan antar status sosial ekonomi, kondisi geografis dan gender.

Baca juga: Tingkatkan Kualitas Pembelajaran, Kemendikbud Ristek Targetkan 10.000 Sekolah Penggerak

 

Ketiga, peningkatan kompetensi dan peran guru dalam pengembangan pembelajaran serta pendampingan. Keempat, proses pembelajaran berorientasi kepada minat, bakat dan tingkat capaian belajar murid.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+