Hari Sumpah Pemuda dan Membangun Semangat Wirausaha Orang Muda

Oleh: Kalula Cybilla Hasibuan | Divisi Research and Development Fiksioner Indonesia

KOMPAS.com - Kita pasti sering mendengar jargon "Yang Muda yang Berkarya". Sebagai generasi muda, kita bisa berkarya, berinovasi, dan berkreatifitas lewat banyak hal, salah satunya melalui bidang kewirausahaan.

Bisa dikatakan bahwa pemuda dan wirausaha adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan.

Generasi muda adalah sumber daya berproduktivitas tinggi dengan segudang ide kreatif yang dapat melahirkan usaha-usaha baru.

Semakin banyak anak muda berkiprah di bidang wirausaha, maka semakin meningkat angka produktivitas dan berdampak pula pada perkembangan ekonomi Indonesia.

Namun, yang menjadi titik fokus sekarang adalah, apakah kontribusi generasi muda Indonesia di dunia wirausaha sudah besar?

Berkecimpung di dunia wirausaha mungkin terdengar sulit, namun kita bisa memulai dari langkah kecil. Kita bisa mulai dengan menumbuhkan jiwa entrepreneur melalui kegiatan sehari hari.

Jiwa entrepreneur inilah yang akan mendorong kita bersikap kritis, kreatif, inovatif, disiplin, tanggung, dan pantang menyerah. Proses inovatif dan kreatif inilah yang akan memunculkan pemikiran untuk menciptakan sesuatu yang berbeda.

Sesuatu yang berbeda merupakan nilai tambah bagi suatu produk yang menjadi keunggulan, dan pada akhirnya menjadi peluang untuk menjalankan usaha.

Dengan begitu, menumbuhkan jiwa entrepreneur dan jangan lupa diimbangi dengan praktiknya, dapat mengantarkan kita menjadi wirausahawan muda.

Baca juga: Hari Sumpah Pemuda, Fiksioner Siap Pecahkan Rekor Muri lewat FLES 2021

Berdasarkan data Global Entrepreneurship Index (GEI) 2020, Indonesia masuk peringkat 74 dari 137 negara. Laporan GEI ini membahas keterkaitan antara entrepreneurship, pembangunan ekonomi, dan kesejahteraan.

Mengacu pada data tersebut, Indonesia masih perlu meningkat jumlah wirausahawan.

Generasi muda adalah calon pemimpin masa depan, agen perubahan, dan titik tumpu harapan bangsa di masa mendatang. Tugas kita adalah melanjutkan perjuangan yang telah ditorehkan oleh para pemuda terdahulu.

Sumpah Pemuda yang dicetus pada 28 Oktober 1928 merupakan cerminan pentingnya peran pemuda dalam mewujudkan Indonesia yang satu, merdeka, dan lepas dari belenggu penjajahan.

Pada rapat pertama Kongres Pemuda II, Moh. Yamin mengutarakan bahwa, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia, salah satu nya salah pendidikan.

Maka dari itu, dalam rangka memperingati sumpah pemuda, kita sebagai generasi penerus dapat melanjutkan perjuangan pemuda terdahulu, salah satunya melalui pendidikan. Bukan hanya pendidikan formal di sekolah, namun bisa juga melalui pendidikan kewirausahaan.

Amat luar biasa bila generasi muda punya semangat kewirausahaan. Semakin banyak wirausahawan muda yang muncul, maka rintangan negara dalam ketersediaan lapangan kerja akan berkurang.

Maka dari itu, kita sebagai generasi muda, harus merubah mindset untuk tidak selalu bergantung pada orang lain dalam mencari pekerjaan, namun kita yang menciptakan lapangan pekerjaan, kitalah yang menjadi "bos" nya.

Mari kobarkan dan sebarkan semangat wirausaha serta wujudkan Indonesia yang lebih baik. Salam wirausaha.