Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profesor IPB: Kunyit dan Temulawak Banyak Manfaat untuk Penyakit

Kompas.com - 22/10/2021, 15:00 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Guru Besar Ekofisologi Tanaman Fakultas Pertanian IPB, Prof. Sandra Arifin Aziz berbagi manfaat tanaman kunyit dan temulawak untuk mengatasi banyak penyakit.

Manfaat utama tanaman kunyit, dia menyebut, sebagai bahan obat tradisional untuk mengurangi nyeri haid, mengobati asam lambung, menurunkan kadar lemak darah, penurun kolesterol, serta mencegah penggumpalan darah.

Baca juga: Daftar Tokoh Dunia Lulusan Harvard University, Ada Barack Obama

"Tanaman kunyit pun dapat dijadikan sebagai bahan baku industri jamu dan kosmetik," kata Sandra melansir laman IPB, Jumat (22/10/2021).

Guna mendapat rimpang kunyit yang baik, kata dia, aspek yang perlu diperhatikan adalah rimpang kunyit yang berukuran besar, segar, tidak busuk, dan berumur 9-12 bulan.

Di Indonesia, sentra penanaman berada di Jawa Tengah (Jateng) dengan produksi mencapai 12.323 kilogram per hektar.

Menurut dia, tahap-tahap budidaya kunyit dimulai dari bahan tanam, pembibitan, penyiapan lahan, pemupukan, pemeliharaan, panen, pasca panen dan pengemasan.

"Ulat penggerek akar, penggulung daun, bakteri rimpang yang busuk, karat daun kunyit, dapat menghambat pertumbuhan kunyit. Gejala pada kunyitnya berbeda pada tiap organisme. Cara pengendalian untuk ulat penggerek akar adalah tanaman disemprot insektsida furadan G-3," jelas Sandra

Baca juga: Dua Alumni IPB Bagikan Kisah Sukses Jadi Wirausaha

Dia menambahkan, waktu terbaik panen kunyit adalah pada umur 11-12 bulan, saat gugurnya daun kedua atau musim kemarau.

Kandungan air dalam rimpang sudah sedikit sehingga memudahkan proses pengeringan.

Menurut Sandra, proses pasca panen kunyit adalah penyortiran basah, pencucian, perajangan, pengeringan delapan persen kadar air, penyortiran kering, pengemasan pada wadah udara, dan diakhiri dengan penyimpanan.

Kunyit disajikan dalam bentuk rimpang utuh, dikemas dengan jala plastik yang kuat.

Sandra juga menjelaskan terkait manfaat temulawak.

Menurut Sandra, rimpang temulawak bercabang kuat dan besar.

Pemupukan temulawak terbagi menjadi dua jenis, yaitu pemupukan organik dan pemupukan konvensional.

Panen tanaman temulawak yang sehat saat berumur 9-10 bulan.

Dia menyebut, temulawak bermanfaat untuk mengatasi letih lesu, tekanan darah tinggi, antikanker, sakit ginjal, menambah nafsu makan dan mengatasi masalah pencernaan.

Baca juga: Kisah Nurhayati Subakat, Founder Paragon yang Peduli Pendidikan Bangsa

"Temulawak dapat digunakan sebagai pewarna makanan dan minuman serta bahan baku tepung. Rotasi tanaman dilakukan untuk memutuskan siklus penyebaran hama dan penyakit yang potensial," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com