Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Growth Center
Powered by Kompas Gramedia

Sebagai bagian dari KOMPAS GRAMEDIA, Growth Center adalah ekosistem solusi yang memfasilitasi pertumbuhan organisasi dan individu untuk menjadi versi terbaik dari diri mereka. Growth Center hadir untuk menjadi teman bertumbuh dalam mempercepat pertumbuhan dan transformasi melalui solusi sumber daya manusia berbasis teknologi yang teruji secara saintifik berdampak.

Kami meningkatkan pertumbuhan para individu melalui proses siklus yang berkelanjutan dari menemukan jati diri (discovery) hingga menyediakan pengembangan (development) yang diperlukan. Semua ini hadir dalam produk kami, Kognisi Discovery dan Kognisi Development untuk memfasilitasi individu untuk mengenal dirinya sendiri dan berkembang sesuai dengan keunikan (idiosyncrasy) mereka.

Silakan kunjungi situs kami www.growthcenter.id dan info kolaborasi lebih lanjut bisa kirim surel ke info@growthcenter.id.

 

Harapan, Bukan Sekadar Angin Kosong dalam Mengembangkan Grit

Kompas.com - 21/10/2021, 11:49 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Maka dari itu, penting bagi kita membuat batasan dan mengetahui kapan harus berhenti. Seth Godin dalam bukunya berjudul The Dip menjelaskan bahwa masa kesulitan dan kejenuhan dalam usaha mencapai sesuatu atau untuk meningkatkan performa dapat dirasakan seseorang yang gigih dalam periode waktu tertentu.

Episode the dip ini harus dilewati untuk menjadi ahli atau expert dalam hal yang ingin dicapai.

Tetapi, jika kegigihan yang telah kita lakukan untuk mencapai sebuah tujuan tidak membawa kita kemana-mana dan terus menerus membuang banyak pengorbanan yang tidak berarti, maka kita boleh untuk berhenti dan menyerah pada hal tersebut. Ini hanya membutuhkan waktu dan hal yang tepat untuk dapat melakukannya.

Untuk membantu menentukan tujuan utama sehingga dapat menghindari kesia-siaan waktu dan tenaga, Angela Duckworth membuat hierarchy of goals atau cara menentukan tujuan yang penting.

Hierarchy of goals terbagi menjadi dua, yakni top level goals dan low levels goals. Pertama, top level goals adalah tujuan utama yang melibatkan sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri. Kedua, low level goals bersifat konkret dan spesifik.

Contohnya membuat bahan presentasi untuk webinar. Nah, kedua goals ini saling berkaitan karena top level goals merupakan penentu dari low level goals. Low level goals harus memiliki sifat yang lebih fleksibel, sedangkan top level goals adalah tujuan yang lebih stabil.

Yuk dari sekarang buat prioritas kegiatan serta tujuan, mana yang low level dan mana yang top level agar semakin mudah meraih apa yang telah kamu tetapkan sedari awal! Pelajari caranya di kursus daring Membangun Grit untuk Performa yang Optimal hanya di Kognisi.id!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com