KOMPAS.com - Tren transaksi digital kian meningkat seiring perubahan perilaku masyarakat dalam pembayaran cashless yang memanfaatkan dompet digital hingga tingginya kebutuhan pendanaan/investasi melalui teknologi bagi pelaku usaha mikro.
Hal ini mendorong industri financial technology (fintech) senantiasa berinovasi dalam membuka akses keuangan seluas-luasnya bagi masyarakat, terlebih pemerintah telah menetapkan target tingkat inklusi keuangan Indonesia naik hingga 90 persen tahun 2024.
Sebagai upaya menjawab kebutuhan tersebut, Universitas Prasetiya Mulya (Prasmul) membuka program terbaru, S1 Financial Technology di School of Business & Economics, guna menciptakan lulusan berdaya saing tinggi dengan kemampuan mendalam dan semangat inovasi di dunia finansial.
Prof. Agus W. Soehadi, Wakil Rektor I Bidang Pembelajaran Universitas Prasmul menjelaskan, kondisi pandemi terus mendorong kita untuk senantiasa beradaptasi, di mana pola perilaku konsumen telah berubah ke arah digital.
“Perubahan ini tidak hanya memberikan tantangan namun juga peluang besar bagi pelaku bisnis fintech untuk terus bertumbuh dan berinovasi memenuhi kebutuhan finansial digital masyarakat," jelas Prof. Agus.
"Untuk itu, diperlukannya sumber daya manusia terbaik yang mumpuni di bidang ini guna membantu perusahaan menghadirkan solusi-solusi tepat sasaran sebagai response akan kondisi tersebut,” tambah Prof. Agus.
Peluang industri fintech juga ditandai dengan pesatnya perkembangan perusahaan startup di Indonesia.
Di sisi lain, Universitas Prasmul menyadari ekosistem bisnis perusahaan startup belum dibarengi dengan sumber daya investasi unggul guna menunjang keberlangsungan perusahaan.
Baca juga: IPB Hadirkan Startup School, Hasilkan Alumni Technosociopreneur
Hal ini menjadi salah satu fokus utama program S1 Financial Technology yang secara khusus mempersiapkan para lulusannya memasuki lingkungan kerja perusahaan startup dengan pengetahuan komprehensif akan dunia finansial dan investasi.
Prof. Djisman Simandjuntak, Rektor Universitas Prasmul menjelaskan, program ini salah satu bentuk komitmen pihaknya terhadap upaya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), mengingat pandemi menimbulkan ketidakpastian bisnis dan mengganggu kestabilan perekonomian.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.