Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Besar Unpad: Pendidikan Kedokteran Gigi Perlu Inovasi

Kompas.com - 19/10/2021, 06:31 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Guru Besar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Prof. Sunardhi Widyaputra menjelaskan, pesatnya perkembangan teknologi sangat berdampak pada pendidikan kedokteran gigi.

Perkembangan teknologi sangat berpengaruh pada bagaimana mendidik mahasiswa agar dapat berkiprah sesuai zamannya.

Baca juga: Dua Alumni IPB Bagikan Kisah Sukses Jadi Wirausaha

"Jadi jangan sampai apa yang kita didik hari ini, 4 atau 5 tahun mahasiswa kita selesai, dia tidak bisa melakukan apa yang harusnya dilakukan pada dunia saat itu. Teknologinya sudah jauh ketinggalan," kata dia melansir laman Unpad, Senin (18/10/2021).

Dengan demikian, kata dia, dibutuhkan adanya proses adaptasi yang cepat untuk menyesuaikan dengan perubahan kondisi.

Kuncinya adalah adanya inovasi bagi pendidikan kedokteran gigi.

Sunardhi menuturkan, dasar kehidupan dan landasan profesi dokter gigi dimulai ketika mahasiswa memasuki Institusi Pendidikan Dokter Gigi (IPDG).

Oleh karena itu penting adanya kesesuaian kebijakan pemerintah dan ikatan profesi.

"Karena kebijakan pemerintah kaitannya dengan kurikulum, karena kebanyakan diatur dalam Kemendikbud Ristek, sedangkan ikatan profesi untuk menghasilkan seperti apa dokter gigi yang diharapkan yang memang cocok untuk Indonesia," ungkap dia.

Menurut Sunardhi, salah satu proses pendidikan yang dapat dilakukan di institusi pendidikan tinggi adalah dengan menyediakan materi pembelajaran yang dibutuhkan bersama.

Dengan demikian, peserta didik memilih apa yang dibutuhkan untuk profesionalismenya. Unpad sendiri sudah menerapkannya melalui MOOC.

"Kalau ini disebarkan pada semua IPDG di Indonesia, mungkin ada kekuatan-kekuatan tertentu dari setiap institusi," ucap dia.

Baca juga: Pakar Unpad: Hati-hati Pinjol Bisa Jadi Bom Waktu Menakutkan

Sunardhi juga menekankan pentingnya kemitraan dalam pendidikan kedokteran gigi.

Selain fasilitas pendidikan (IPDG), pelatihan, RSGM, dan inovasi (jurnal Kesehatan gigi dan mulut) juga penting menjalin kemitraan dengan industri dan ilmu-ilmu terkait.

Lanjut Sunardhi mengatakan, kunci dari inovasi pada pendidikan kedokteran gigi Indonesia adalah adanya kebersamaan.

Kebersamaan untuk mencapai mutu pendidikan internasional dan menghasilkan dokter gigi yang mampu bersaing di pasar internasional.

"Artinya tidak satu universitas melakukan itu semua," ucap Sunardhi.

Sunardhi mengharapkan ditentukannya peta jalan arah pendidikan kedokteran gigi, untuk menghadapi Indonesia Maju 2025.

Peta jalan tersebut di antaranya terkait pengembangan aplikasi pembelajaran kedokteran gigi dengan memanfaatkan teknologi, penentuan arah pengembangan instrumentasi pembelajaran, dan penyesuaian instrument akreditasi.

Baca juga: Mahasiswa Unnes Raih 29 Medali pada PON XX Papua 2021

Selain itu, dalam pendidikan kedokteran gigi Indonesia juga membutuhkan penguatan kolaborasi antar pemangku kepentingan serta penguatan kemampuan dan keahlian dosen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com