Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkuat Peran Pendidikan Tinggi di "Society 5.0", FST UT Gelar Seminar Internasional

Kompas.com - 18/10/2021, 14:52 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Terbuka (UT) menggelar "The 1st International Seminar of Science and Technology for Society Development" pada Kamis, 14 Oktober 2021.

Seminar internasional perdana FST UT ini mengusung tema "Science and Technology for Society 5.0" di mana sebelumnya setiap tahun, FST UT mengadakan kegiatan seminar nasional secara luar jaringan (offline).

Tema sains dan teknologi untuk Masyarakat 5.0 dipilih dalam seminar tahun ini dikarenakan peran sains dan teknologi dinilai sangat penting, terutama dalam mengatasi setiap tantangan dan perubahan dalam kehidupan.

 

Dekan FST UT, Subekti Nurmawati menjelaskan dalam seminar internasional tahun ini mengangkat tiga tema utama meliputi; mahadata (big data), keamanan pangan, serta biodiversifikasi untuk ekosistem berkelanjutan.

"Tema-tema ini dipilih karena menyadari peran teknologi sangat dibutuhkan dalam tiga bidang ini, terutama dalam menghadapi tantangan dinamis ke depan," ungkap Murmawati.

Memasuki era Masyarakat 5.0, jelas Nuramawati, sangat dibutuhkan kemampuan untuk penguasaan sains dan teknologi sebagai bagian dari strategi melahirkan SDM unggul. 

SDM unggul jawab tantangan Society 5.0

Penguatan SDM unggul melalui teknologi juga menjadi penekanan dalam pidato pembukaan Rektor UT, Prof. Ojat Darojat dalam seminar internasional FST UT yang diikuti 586 partisipan meliputi praktisi, dosen, akademisi serta mahasiswa.

"Seminar internasional ini menjadi bagian dari tujuan dies natalis UT untuk membangun SDM unggul melalui ekosistem pembelajaran digital," tegas Prof. Ojat.

Baca juga: Sambut Era Society 5.0, Persatuan Pelajar Indonesia di Jepang Gelar ASSIGN ke-4

Lebih Rektor UT menjelaskan, melalui teknologi manusia dapat meningkatkan kualitas hidup. "Salah satu tantangan adalah bagaimana mempertahankan kualitas hidup saat ini di tengah populasi yang terus meningkat," ungkap Prof. Ojat.

"Di sinilah sains dan teknologi dapat memberikan peran dalam meningkatkan kualitas hidup tanpa berdampak pada lingkungan," tambahnya lagi.

Dalam kesempatan sama, Prof. Nizam, Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud Ristek, menyampaikan Revolusi Industri 4.0 di satu menghilangkan banyak pekerjaan, namun di sisi lain membuka banyak peluang jenis pekerjaan baru.

 

Seremoni peluncuran buku Science and Technology for Society 5.0 yang ditandai dengan penyerahan simbolis buku dari Dekan FST UT kepada Rektor.DOK. UT Seremoni peluncuran buku Science and Technology for Society 5.0 yang ditandai dengan penyerahan simbolis buku dari Dekan FST UT kepada Rektor.

"Oleh karenanya, kita harus menyiapkan lulusan pendidikan tinggi yang lebih adaptif, tangguh, memiliki jiwa entreprenur, menguasai literasi digital, kompetensi sebagai problem solver, menjadi sebuah keharusan," tegas Prof. Nizam.

Untuk itu, Prof. Nizam mendorong pendidikan tinggi dengan pembelajaran, riset, dan pengabdian masyarakat, lebih terhubung dengan dunia kerja sehingga menjadi "mata air" yang mampu memberi dampak langsung pada masyarakat.

Perguruan tinggi sebagai "mata air" dan pengembang produk "merah putih", jelas Prof. Nizam, akan diarahkan pada pengembangan "iptek hijau" berkelanjutan, membangun "iptek biru berbasis" bahari, akselerasi transformasi digital, dan pemulihan ekonomi pascapandemi.

"Pendidikan dan riset perguruan tinggi harus mengabdi kepada masyarakat dan lingkungan untuk memastikan masa depan generasi mendatang dan kita dapat hidup dengan baik di planet ini," pungkas Prof. Nizam.

Dalam acara juga dilaksanakan seremoni peluncuran buku "Science and Technology for Society 5.0" yang ditandai dengan penyerahan simbolis buku dari Dekan FST UT kepada Rektor.

Acara dilanjutkan dengan Plenary Session yang dilaksanakan dalam 2 sesi yang disampaikan antara lain oleh Prof. Mohammad Asif Khann (Associate Professor at Perdana University, Malaysia), Kholis Abdurachim Audah (Associate Professor at Swiss German University, Indonesia), dan Prof. Shoba Ranganathan (Professor at Macquarie University, Sydney, Australia) dengan moderator yaitu Fawzi Rahmadiyan Zuhairi (Department of Biology, UT).

Pada sesi kedua, Plenary Session disampaikan Prof. Hafizan bin Juahir (Professor at Universiti Sultan Zainal Abidin, Malaysia), Waseem Haider (Associate Professor at Central Michigan University, USA), serta Ernik Yuliana, (Associate Professor at Universitas Terbuka, Indonesia) dan dipandu oleh Anak Agung Made Sastrawan Putra (Department of Agribusiness, UT).

Adapun jumlah artikel diterima dalam seminar internasional FST UT tahun ini sebanyak 52 artikel penelitian yang ditulis akademisi, praktisi, serta dosen dari berbagai institusi. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com