Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Direktur PAUD: PTM Dinilai Lebih Efektif dari PJJ untuk Siswa PAUD

Kompas.com - 17/10/2021, 20:12 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Direktur Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kemendikbud Ristek, Muhammad Hasbi menilai pembelajaran tatap muka jau lebih efektif dibandingkan pembelajaran jarak jauh bagi siswa PAUD.

"Lebih banyak hal yang dapat dilakukan pada metode pembelajaran tatap muka ketimbang pembelajaran jarak jauh, sehingga potensi anak usia dini lebih mudah untuk dikembangkan," jelas Hasbi dalam pembukaan seminar "Kesehatan Dalam Rangka Akselerasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas", di Kota Tegal, Jawa Tengah, Kamis (15/10).

Terkait pelaksanaan PTM terbatas, Menurut Hasbi, pemerintah melakukan langkah menerapkan PTM secara Terbatas menunjukan kebijakan yang diambil pemerintah telah melalui proses kajian yang matang.

"Dipilihnya kata 'Terbatas' dalam PTM menunjukan kebijaksanaan dipilih di tengah pandemi. Mari kita dorong satuan PAUD dan satuan Sekolah Dasar (SD) untuk segera mempersiapkan diri melakukan opsi PTM terbatas bagi anak-anak kita yang berusia dini dan anak-anak kita yang berada dijenjang pendidikan dasar, namun tetap harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” terangnya.

Pengambilan keputusan itu disebabkan kata Muhammad Hasbi karena pembelajaran tatap muka lebih efektif daripada pembelajaran jarak jauh. 

Kepada seluruh pemangku kepentingan PAUD, diimbau untuk segera mengunduh (download) aplikasi PAUDPEDIA yang tersedia di playstore melalui perangkat android maupun IOS.

"Saat ini dimana digitalisasi sekolah menjadi perhatian utama pemerintah, saya imbau seluruh pemangku kepentingan PAUD untuk mengunduh aplikasi PAUDPEDIA, banyak sumber belajar yang dapat dimanfaatkan di sana," ujar Direktur PAUD.

Baca juga: Nadiem Makarim: 80 Persen Orangtua Ingin Anaknya Jalani PTM Terbatas

PTM Terbatas di Tegal

Herlien Tjoktowati, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudyaan Kota Tegal, mengatakan Kota Tegal mantap melakukan PTM Terbatas. Sejak 1 Oktober 2021, di Kota Tegal tercatat sudah 126 Sekolah Dasar Negeri dan Swasta menggelar PTM Terbatas.

"Sedangkan untuk tingkat SMP, kami mulai PTM setelah status PPKM Kota Tegal turun ke level 3. Kita lakukan percontohan di beberapa sekolah, dengan masing-masing rombongan belajar dibatasi sejumlah 50 persen siswa, sampai kemudian kita lakukan PTM," ujarnya.

Sementara untuk sekolah SMA dan SMK, lanjutnya dibagi ke dalam dua kelompok. Ada yang menggunakan pola PTM Terbatas, dan ada yang menggunakan pola percontohan PTM Murni, dengan memberlakukan ketat protokol kesehatan.

Hal dilakukan setelah tahapan screening dan penilaian sejumlah kriteria yang ditetapkan. Setelah semua selesai dan tidak ada masalah maka dilakukan proses pembelajaran tatap muka.

"Kepada sekolah dan anak-anak saya terus berpesan agar jangan pernah kendor dan jangan pernah lengah. Karena kesempatan PTM Terbatas adalah kesempatan yang hampir ditunggu selama hampir dua tahun lamanya," pesannya.

"Oleh karena itu, harus dimanfaatkan sebaiknya. Tetap patuhi protokol kesehatan dan kejar ketertinggalan," tambahnya.

Dikatakan, Kota Tegal mantap melakukan PTM Terbatas mulai dari tingkat PAUD, TK, SD, SMP, SMA dan SMK, karena Kota Tegal memiliki modal kepercayaan besar dari suksesnya mobilisasi vaksinasi warga.

Untuk bulan Oktober saja, sudah mencapai target 96,40 persen atau 205.381 jiwa dari target sasaran 213.046 orang telah mendapat vaksinasi tahap pertama. Sedangkan cakupan vaksinasi dosis kedua masih berjalan dan tercatat 58,48 persen atau 124.587 jiwa telah divaksin.

Baca juga: Capaian Vaksinasi 80 Persen, PTM Terbatas di Wonogiri Bakal Digelar Pekan Depan

"Meskipun demikian saya tetap tekankan jangan lengah dengan turunnya level 2 untuk Kota Tegal, sebab ancamanan virus Covid-19 masih belum sepenuhnya hilang. Perlu komitmen semua pihak untuk melakukan recoveri pendidikan," ujar Herlien.

Kegiatan yang dihadiri oleh 120 guru, kepala sekolah dan penyelenggara pendidikan di Kota Tegal tersebut juga dihadiri Wakil Ketua Komisi X DPR Abdul Fikri Faqih, Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang Prof. Masrukhi, 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com