Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter RSA UGM: Ini 4 Kriteria Orang Punya Jiwa Sehat

Kompas.com - 15/10/2021, 06:35 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Seseorang yang memiliki tubuh sehat tentu jiwanya juga harus sehat. Lantas, seperti apa jiwa sehat itu?

Memperingati ”World Mental Health Day” atau Hari Kesehatan Mental Sedunia, 10 Oktober, Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan Talkshow Kesehatan.

Tema yang dingkat ialah ‘Kesetaraan dalam Kesehatan Jiwa untuk Semua’ dengan menghadirkan dokter spesialis kesehatan jiwa dari RSA UGM, dr. Tika Prasetiawati.

Baca juga: RSA UGM: Segini Lho Asupan Cairan Normal Tubuh Setiap Hari

Webinar disiarkan melalui kanal Youtube Rumah Sakit Akademik UGM pada Selasa, (12/10/2021). Melalui kesempatan itu, dokter Tika mengajak untuk memahami kembali apa itu kesehatan jiwa.

Kriteria jiwa sehat

Melansir definisi dari World Health Organization (WHO), dokter Tika menuturkan terdapat empat kriteria yang harus dipenuhi agar seseorang dapat dikatakan memiliki jiwa sehat, yakni:

1. Ketahui potensi diri

Pertama, yang bersangkutan dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan dari dirinya atau mengetahui potensi diri.

2. Mampu atasi konflik

Kedua yang bersangkutan mampu mengatasi konflik dalam hidupnya. Tidak apa-apa jika tidak bisa menyelesaikan masalah secara langsung. Namun yang bersangkutan mempunyai kesadaraan akan dirinya, mampu atau tidak menyelesaikan masalah itu.

Jika tidak bisa maka dia akan meminta tolong kepada orang lain. Jika seseorang dapat berlaku seperti itu, maka dia mempunyai jiwa yang sehat.

3. Bermanfaat bagi diri dan orang lain

Ketiga adalah ketika yang bersangkutan dapat berlaku produktif. Atau orang itu dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain.

Baca juga: 6 Tips Memilih Jajanan Sehat dari Ahli Gizi RSA UGM

4. Aktif di lingkungan

Sedangkan yang terakhir ialah orang harus mempunyai peran aktif dalam komunitas atau lingkungannya.

"Jika satu dari kriteria tersebut tidak terpenuhi, maka orang tersebut bisa dikategorikan (sebagai) orang dengan masalah kejiwaan atau orang dengan gangguan jiwa. Jadi, empat komponen itu harus terpenuhi semua," ujar dr. Tika seperti dikutip dari laman UGM, Kamis (14/10/2021).

Menurutnya, orang dengan masalah kejiwaan berbeda dengan orang dengan gangguan jiwa. Orang dengan masalah kejiwaan adalah orang yang sedang berada dalam kondisi rentan mengalami gangguan jiwa.

Misalnya adalah orang-orang yang mengalami penyakit kronis (kesembuhan penyakitnya lama), dimana dia rentan mengalami depresi, cemas, dan stres karena penyakitnya.

Contoh lainnya adalah orang-orang yang baru mendapatkan musibah seperti kebakaran, bercerai, orang yang terkena PHK, dan lain sebagainya.

Sedangkan orang dengan gangguan jiwa adalah orang-orang yang memiliki gangguan pada fungsi pikir, perasaan serta perilakunya.

Orang yang sedang mengalami gangguan jiwa ini dapat ditandai dengan kondisi penurunan kualitas hidup yang bersangkutan.

Contohnya jika seseorang yang tengah mengalami perasaan sedih. Setiap orang bisa dan berhak untuk merasa sedih.

Namun, ketika perasaan sedih tersebut sampai menghambat yang bersangkutan melaksanakan aktivitas sehari-hari, seperti makan dan lain sebagainya, maka orang tersebut tengah mengalami gangguan jiwa.

Baca juga: RSA UGM: Ini Panduan Lengkap Isolasi Mandiri Pasien Covid

Begitu pula dengan orang cemas karena kecemasan seorang ibu tidak bisa pergi belanja untuk memenuhi kebutuhannya ke pasar karena cemas atau takut sama orang.

"Nah kalau keadaan tersebut dialami dan sudah mengurangi kualitas hidup, itu dikatakan gangguan jiwa," jelas dokter Tika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com