Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Besar FIA UI Usulkan 5 Strategi Pemulihan Ekonomi

Kompas.com - 12/10/2021, 17:28 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) Prof. Chandra Wijaya mengusulkan terobosan kebijakan strategis dalam peningkatan konsumsi, investasi, ekspor dan impor, maupun fiskal.

“Ada dua terobosan yang penting dalam kebijakan peningkatan konsumsi yaitu pertama, meningkatkan daya beli dan konsumsi masyarakat melalui percepatan dan peningkatan serta perluasan subsidi dan bansos untuk masyarakat miskin dan rentan miskin," ujar Prof. Chandra.

"Kedua, memperluas stimulus agar masyarakat menengah ke atas dapat meningkatkan konsumsinya,” tambahnya dalam Seminar Nasional "Peran Kementerian Hukum dan HAM dalam Mengakselerasi Indonesia Sehat dan Pemulihan Ekonomi Nasional" (12/10/2021).

Agar ekonomi secara bangkit, Prof. Chandra mengusulkan lima strategi terkait kebijakan peningkatan investasi, diantaranya:

  1. Memperluas dan meningkatkan insentif pajak dan insentif kepabeanan dan cukai.
  2. Memberi kelonggaran persyaratan kredit/pembiayaan/pendanaan pelaku usaha.
  3. Memberikan keringanan pembayaran kredit bagi pelaku usaha khususnya UMKM.
  4. Mengembangkan dan memperkuat ekosistem digital bagi para pelaku usaha khususnya UMKM
  5. Mempertahankan kebijakan moneter yang akomodatif dan mendorong kredit swasta untuk mendukung sektor riil yaitu suku bunga rendah.

Baca juga: Pentingnya Kolaborasi Pendidikan Tinggi dan Industri demi Pemulihan Ekonomi

Sedangkan dalam kebijakan fiskal, Prof Chandra mengusulkan agar pemerintah mempertahankan dukungan fiskal jangka pendek untuk mengurangi risiko peningkatan kemiskinan dan menopang permintaan.

Selain itu, strategi fiskal jangka menengah yaitu rencana yang jelas untuk meningkatkan lebih banyak penerimaan pajak sehingga dapat meningkatkan ruang fiskal.

Namun, untuk mewujudkan pemulihan ini diperlukan koordinasi dan sinkronisasi antar lembaga di sektor moneter, keuangan maupun fiskal.

Hal ini disebabkan selama ini masih tumpang tindihnya aturan antar lembaga dalam menangani pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19.

“Koordinasi dan sinkronisasi antar lembaga perlu ditingkatkan untuk menjaga harmonisasi orkestra kebijakan, sehingga stabilitas indikator makro ekonomi dapat terjaga serta dapat mempertahankan kredibilitas, stabilitas dan menjaga sentimen pasar yang positif dan stabil,” tutup Dekan FIA UI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com