Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Unsoed Dampingi Petani Kembangkan Potensi Tanaman Kemukus

Kompas.com - 11/10/2021, 11:49 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Setiap mahasiswa diharapkan bisa melakukan pengabdian pada masyarakat. Tentu semua disesuaikan dengan jurusannya. Atau dilakukan bersama dengan timnya.

Seperti halnya Tim Himagrotek Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) melakukan pengabdian pada masyarakat di Desa Kemawi.

Ketika mendapatkan hibah pendanaan dalam program kompetitif "Wira Desa" yang difasilitasi oleh Belmawa Kemendikbud Ristek, tim ini mengembangkan potensi Desa Kemawi, Kecamatan Somagede, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Baca juga: Dies Natalis Ke-58, Unsoed Terus Bergerak dan Berkarya

Tim bermitra dengan Kelompok Tani Sekar Aji yang telah lama berkecimpung dalam kegiatan budidaya dan pemasaran berbagai macam komoditas pertanian khususnya tanaman rempah.

Melansir laman Unsoed, Senin (11/10/2021), Tim Himagrotek diketuai oleh Hendra dan beranggotakan 9 mahasiswa, yaitu Irwandhi, Hilmy Ihza Rakhman, Farah Fadhilah Husen, Sekar Arum Prabaningtyas, Annisa Islamiati, Myra Faridah Elvina, Rosita Dewi, Haris Raditya Subandrio, dan Adinda Azhaar Khairunnisa.

Adapun proses pendampingan terhadap petani Kemukus ini didampingi oleh Dosen pembimbing lapang Dr. Purwanto, S.P., M.Sc.

Menurut Hendra, tim mencoba memberikan solusi yaitu:

  • inisiasi pembentukan sentra produksi biji kemukus di Desa Kemawi
  • memperluas koneksi perdagangan kemukus
  • solusi atas kendala gagal panen akibat serangan hama dan penyakit akar dengan inovasi budidaya Kemukus menggunakan sistem sambung

"Potensi sumberdaya yang dikembangkan melalui program Wira Desa ini adalah tanaman kemukus sebagai salah satu komoditas rempah unggulan dari Desa Kemawi," ujarnya.

Manfaat tanaman kemukus

Dijelaskan, tanaman Kemukus yang memiliki nama latin Piper Cubeba ini merupakan salah satu jenis tanaman obat yang sangat banyak kegunaannya, sehingga dibutuhkan oleh industri obat tradisional.

Buah kemukus berkhasiat untuk obat pada penyakit:

  • gonorrhoe penyakit kelamin
  • bronchitis
  • disentri
  • radang selaput lendir saluran kemih
  • penyakit perut
  • obat mencret

Baca juga: Mahasiswa Unsoed Inovasi Sekam Padi Jadi Pelapis Anti-air Masker Kain

Buah kemukus digunakan pula dalam ramuan obat:

  • sesak napas
  • menghilangkan bau mulut
  • peluruh dahak
  • peluruh air senikencing bernanah
  • penyakit gula
  • penghangat badan

Selain itu juga merupakan rempah-rempah sebagai pengharum dan penyedap masakan.

Adanya fakta tersebut harusnya menjadi peluang bagi masyarakat Desa Kemawi untuk meningkatkan penghasilan karena tanaman kemukus memiliki nilai jual dan prospek yang cerah.

Namun sayangnya terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh Kelompok Tani Sekar Aji, misalnya seperti:

  • proses budidaya Kemukus yang sering mengalami kendala
  • gagal panen yang diakibatkan oleh serangan hama dan penyakit pada akar
  • belum terbentuknya sentra produksi biji kemukus di Desa Kemawi
  • diversifikasi produk olahan kemukus
  • lingkup pasar yang masih terbatas

Untuk itu, kegiatan pendukung dalam program intensifikasi budiaya kemukus selanjutnya adalah penyerahan bibit Indigofera sebanyak 1.500 pohon.

Tanaman indigofera nantinya akan digunakan sebagai tanaman penyangga/ bagi tanaman kemukus.

"Tim himagrotek selaku pelaksana wiradesa juga melakukan pendampingan kepada petani dalam memproduksi bibit dengan teknik penyambungan pada tanaman kemukus," jelas Hendra.

Baca juga: Sendok Garpu dari Limbah Jagung Inovasi Mahasiswa Unsoed Ini Bisa Dimakan

Kepala Desa Kemawi, Sumarno menyampaikan dukungannya agar program potensial ini dapat bermuara pada peningkatan kesejahteraan kelompok tani dan warga desa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com