Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rektor: Mahasiswa ITB Jadi Duta Prokes Saat Ikuti PTM di Kampus

Kompas.com - 11/10/2021, 08:51 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Institut Teknologi Bandung (ITB) termasuk salah satu perguruan tinggi yang telah melaksanakan perkuliahan tatap muka (PTM) terbatas di kampus.

Kebijakan ini dilakukan menyusul penurunan angka kasus positif Covid-19 di Indonesia. Selain itu pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) juga mendorong perguruan tinggi di wilayah PPKM level 1 hingga 3 menyelenggarakan perkuliahan tatap muka terbatas.

Rektor ITB Prof. Reini Wirahadikusumah mengatakan, learning outcome (selama kuliah daring) kebanyakan masih bisa tercapai berkat teknologi.

Baca juga: Begini Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi ala Dosen Unair

Tingkatkan atmosfer akademik di ITB

Namun, academic atmosphere yang sudah hilang selama 18 bulan ke belakang adalah suatu hal yang tidak dapat digantikan.

"Hal ini menjadi suatu hal yang perlu kita perjuangkan. Sekarang adalah masa transisi, jika ternyata semakin buruk kami juga siap untuk rem," ujar Prof. Reini dalam acara ‘Welcome Back to Campus’ seperti dikutip dari situs resmi ITB, Minggu (10/10/2021).

Sejak tanggal 27 September 2021 lalu, ITB mulai menerapkan transisi perkuliahan dari daring menuju tatap muka (hybrid). PTM secara terbatas dan bertahap tersebut dilakukan untuk meningkatkan atmosfer akademik di ITB yang hilang selama perkuliahan daring berlangsung.

Rektor mengungkapkan, salah satu syarat agar bisa kembali ke kampus, sivitas akademika ITB wajib sudah vaksin minimal satu kali. Berdasarkan survei yang telah dilakukan bulan lalu kepada mahasiswa ITB yang berjumlah sekitar 24 ribuan, 70 persennya sudah divaksin.

"Saya juga ingin mahasiswa ITB divaksinasi bukan karena hanya ingin masuk ke kampus, tetapi ingin membangun kesadaran bahwa hal tersebut perlu untuk mencegah penularan. Mahasiswa ITB harus menjadi duta prokes," tegas Rektor.

Baca juga: Pakar Hukum Tata Negara UNS: Pemilu Serentak 2024 Jadi Pilihan Baik

82 persen universitas siap adakan kuliah tatap muka

Prof. Reini menerangkan, pembukaan kampus dilakukan secara bertahap. Dalam beberapa bulan ke depan, ITB akan membuka kembali praktikum-praktikum. Selain itu, Satgas Covid-19 internal kampus melakukan beberapa sidak di Kampus Ganesha yang melaksanakan PTM terbatas.

Dalam acara tersebut turut hadir Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Ristek, Prisyanti Nurwardani sebagai pembicara.

Dia menyampaikan, berdasarkan survei yang telah dilakukan perguruan tinggi maupun swasta sebanyak 82 persen sudah siap melaksanakan kuliah tatap muka terbatas, 63 persen sudah siap melaksanakan pembelajaran hibrida.

Dan hanya 8 persen masih ingin melakukan pembelajaran secara daring. Kemendikbud Ristek juga telah melakukan survei mengenai fasilitas protokol kesehatan yang dimiliki tiap perguruan tinggi.

"Sosialisasi sudah dibuat banyak video sosialisasi. Setiap bulannya Kemendikbud Ristek juga sudah melakukan survei-survei. Salah satu yang kami dapatkan dari survei adalah masker tembus pandang untuk mendukung pembelajaran disabilitas rungu," beber Prisyanti.

Baca juga: Dosen UII Jelaskan Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasi Serangan Panik

Mahasiswa harus jadi duta prokes

Sementara Mahasiswa Berprestasi ITB dan Juara 3 Mapres Nasional Ilham Subandoro menambahkan, kembalinya mahasiswa ke kampus bukanlah sebagai euforia, tetapi ingin memaksimalkan kegiatan di kampus.

Ilham dan teman-teman lainnya ingin memanfaatkan PTM ini untuk mendapatkan apa yang belum didapat selama pembelajaran daring.

"Kami sebagai mahasiswa juga harus jadi duta prokes. Kami sebagai generasi milenial akan dapat menyebarkan untuk menerapkan protokol kesehatan di media sosial," ungkap Ilham.

Pada masa transisi ini, kantin dan kegiatan ekstrakurikuler di ITB belum dibuka. Kegiatan selain pembelajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat yang berhubungan dengan laboratorium, bengkel dan lain-lain masih dibatasi.

Baca juga: Ini Besaran Gaji dan Tunjangan yang Diperoleh PPPK Guru

Pembelajaran betul-betul diterapkan protokol kesehatan dengan kapasitas 50 persen. Jika tidak melakukan protokol dan SOP ini maka akan mendapat teguran. Selain itu ketika masih melanggar akan dilakukan teguran tertulis, jika masih tidak juga akan dilakukan beberapa pendekatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com