Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adina Bachtiar Tumbuhkan Cinta Lingkungan lewat Seni Lukis Kaca

Kompas.com - 01/10/2021, 12:45 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan kepada anak salah satunya dapat dilakukan melalui seni. Inilah yang kemudian mendorong Ratu Adina Bachtiar, seniman muda Indonesia, menggelar pelatihan lukis kaca kepada anak-anak di Padepokan Ciliwung Condet, Jakarta.

Lantur, penggagas dan pengelola Padepokan Ciliwung Condet menjelaskan, Padepokan Ciliwung Condet sendiri dulunya merupakan tempat pembuangan sampah yang kemudian disulap menjadi pusat kegiatan bagi masyarakat sekitar.

Ia juga menyampaikan, padepokan ini kerap menggelar berbagai kegiatan positif bagi anak-anak dan juga warga sekitar, di antaranya pelatihan memanah, silat, hingga kegiatan seni seperti melukis.

Pihaknya berharap, kegiatan workshop lukis kaca yang digelar pada 11 September 2021 lalu dapat makin menumbuhkan rasa cinta anak-anak terhadap kali Ciliwung.

Advokasi lingkungan lewat seni

Ratu Adina Bachtiar, seniman muda Indonesia, menggelar pelatihan lukis kaca kepada anak-anak di Padepokan Ciliwung Condet, Jakarta (11/9/2021).DOK. PRIBADI/ADINA BACHTIAR Ratu Adina Bachtiar, seniman muda Indonesia, menggelar pelatihan lukis kaca kepada anak-anak di Padepokan Ciliwung Condet, Jakarta (11/9/2021).
Melalui rilis resmi (30/9/2021), Adina Bachtiar yang merupakan puteri Ray Bachtiar (fotografer dan seniman) menyampaikan, selain bertujuan menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan, wokshop ini juga berupaya memperkenalkan seni lukis kaca kepada anak-anak.

"Kegiatan ini bertujuan agar lukis kaca dikenal kembali oleh masyarakat umum terutama generasi muda. Agar tidak punah karena merupakan budaya milik Indonesia," ungkap Adina.

Baca juga: Felsi 2021, di Tengah Pandemi Siswa Semangat Pulihkan Negeri lewat Literasi

Ia menyampaikan workshop ini diikuti oleh peserta usia sembilan hingga dua puluh dua tahun dengan mengambil obyek lukis aneka kekayaan hayati yang terdapat di sekitar Kali Ciliwung.

Lukis kaca ini, jelas Adina Bachtiar, biasanya menggunakan kaca setebal dua milimeter dengan ukuran bebas, biasanya memakai A4, dengan frame yang bisa dipakai dalam berbagai warna.

Adina berharap ke depan, akan lebih banyak peserta dan dukungan yang terlibat, baik dalam pelestarian lukis kaca maupun dalam menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan melalui seni.

Rehwinda Naibaho, perwakilan Walhi DKI Jakarta dalam kegiatan ini menyampaikan dukungannya pada kegiatan ini. Ia menyampaikan, advokasi terhadap lingkungan tidak harus selalu dilakukan melalui kegiatan "serius" melainkan juga bisa melalui seni.

"Saya merasa bangga dengan kegiatan ini. Baru kali ini Walhi DKI Jakarta mendapatkan ajakan untuk mendukung kegiatan berkesenian yang menyuarakan ekologis," ungkapnya.

Dalam kesempatan sama, Ketua Komunitas Seni Perupa Jakarta Raya atau Peruja, Andi Suandi menyampaikan kegiatan lukis kaca merupakan kegiatan seni yang menarik bagi anak-anak.

"Lukis kaca adalah proses pembuatan lukisan yang unik.  Jika melukis kaki kanan misalkan, maka akan menjadi kaki kiri di sisi kaca yang lain. Hal ini tentu menarik untuk anak-anak," jelasnya.

https://www.instagram.com/p/CUSXLieJeL3/

"Goresan dan komposisi warna (hasil kreasi peserta) yang menyatu dalam lukisan, menciptakan makna tersendiri dari sebuah nilai seni milik tangan-tangan kreatif," ungkap Andi Suandi memberikan apresiasi atas kreasi peserta.

Baca juga: Usung Tema Literasi Pulihkan Negeri, Festival Literasi Siswa 2021 Resmi Dibuka

Terkait hal itu, Andi memajang hasil karya anak-anak Padepokan Ciliwung Condet ini di Instagram resmi Peruja di @peruja.art Kreasi anak-anak ini, dapat dibeli bagi mereka yang tertarik terhadap karya yang dihasilkan sekaligus berdonasi.

"Hasil penjualan karya untuk membantu mereka (anak-anak Padepokan Ciliwung Condet) melewati dampak pandemi yang berkepanjangan. Semoga bisa menumbuhkan rasa empati sosial diantara kita semua," pungkas Andi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com