Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengguna TikTok Melesat, Ini Kata Pakar Unair

Kompas.com - 29/09/2021, 20:05 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Aplikasi TikTok kini menempati posisi ketujuh dalam media sosial (medsos), dengan jumlah pengguna aktif terbanyak di dunia.

Di Indonesia, meski sempat diblokir pada 2018, TikTok kini kembali digandrungi oleh pengguna.

Baca juga: Kemendikbud Ristek Serukan Semua Perguruan Tinggi Buka PTM

Fenomena meningkatnya pengguna aktif TikTok dianggap wajar oleh Pakar Komunikasi Unair, Irfan Wahyudi.

"Menurut saya wajar jika TikTok begitu digandrungi, karena TikTok adalah platform visual yang sangat mudah menarik perhatian semua orang, tidak terkecuali milenial," kata dia melansir laman Unair, Rabu (29/9/2021).

Dia menyebut, sepak terjang TikTok di Indonesia tidak mulus. Sebab, sudah ada media besar seperti YouTube dan Instagram yang telah menguasai market.

Hal itu menyebabkan TikTok harus mencari celah.

Maka dari itu, TikTok ini harus memiliki keunggulan dibanding media berbasis audio visual yang lain.

"Jika membandingkan dengan platform audio visual, tentu kita ingat dengan SnapChat atau YouTube yang lebih dulu masuk, bertumbuh dan meraih pasar di Indonesia, untuk itu harus ada fitur yang bisa menjadi pembeda dan unggul untuk bisa bersaing," tegas dia.

Baca juga: Nadiem Makarim Tutup Sekolah Penyelenggara PTM Terbatas Jika Terjadi Hal Ini

Lanjut dia menyatakan, fitur challenge dan batasan waktu yang singkat menjadi keunggulan TikTok dalam menarik minat pengguna.

"Jika untuk membaca karya tulis perlu adanya pendahuluan, video panjang, namun kalau TikTok langsung ke intinya dalam hitungan detik," ucap dia.

Dia menjelaskan, adapun algoritma yang menampilkan video serupa dari reference video yang telah dilihat dan disukai juga menjadi fitur unggulan dari TikTok.

"Ini yang saya rasa menjadi kekuatan dari TikTok sehingga engagementnya bisa besar," tambah dia.

Irfan berpendapat, melalui fitur yang dimilikinya, TikTok ini mampu membuat sebuah tren yang menarik.

Seseorang yang biasanya harus menghabiskan banyak waktu, kini hanya perlu menghabiskan lima belas hingga enam puluh detik untuk mendapat inti atau resume dari informasi lewat media TikTok.

Dengan didukung konsep instan dan pragmatisme di masyarakat, TikTok mampu memenuhi kebutuhan dan akhirnya berkembang pesat.

Baca juga: Nadiem Makarim: 85 Persen Murid Indonesia Ingin Jalani PTM Terbatas

"Dibarengi dengan banyaknya pengguna aktif, dan keinginan TikTok untuk terus memahami keinginan audiens, fenomena ramainya penggunaan platform ini diprediksi akan tetap bertahan dalam beberapa waktu mendatang," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com