Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nadiem Makarim: 85 Persen Murid Indonesia Ingin Jalani PTM Terbatas

Kompas.com - 29/09/2021, 16:50 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim kembali menegaskan potensi memudarnya capaian belajar (learning loss) dan memburuknya kesehatan psikis anak-anak Indonesia akan semakin besar jika pembelajaran jarak jauh (PJJ) terus berlangsung.

Untuk itu, pemerintah terus mendorong terselenggaranya pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dengan protokol kesehatan yang ketat dan strategi pengendalian Covid-19 di sekolah.

Baca juga: Kemendikbud Ristek Serukan Semua Perguruan Tinggi Buka PTM

"(Anak-anak) kemungkinan besar kehilangan antara 0,8 sampai 1,2 tahun pembelajaran. Jadi seolah-olah satu generasi kehilangan hampir setahun pembelajaran di masa ini," kata dia melansir laman Kemendikbud Ristek, Rabu (29/9/2021).

Menurut Nadiem, banyak anak-anak terdampak kesehatan jiwanya akibat pandemi Covid-19.

"Banyak anak-anak kita yang kesepian dan trauma dengan situasi ini. Begitu juga dengan orang tuanya," jelas dia.

Sejak 2020, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) terus melakukan advokasi ke berbagai daerah yang telah dapat menggelar PTM terbatas.

Hal itu dilakukan, agar semua sekolah itu segera menyelenggarakan PTM terbatas dengan persiapan yang matang dan sistem pengendalian yang baik.

Hingga saat ini, dia menyebut sudah 40 persen sekolah memulai PTM terbatas.

Baca juga: Lulusan Undip Paling Cepat Dapat Pekerjaan

Namun, angka itu masih kecil bila dibanding total sekolah di negeri ini.

"Kalau tidak mau makin ketinggalan, kita harus tatap muka dengan protokol kesehatan teraman yang bisa dilakukan," sebut dia.

Lanjut Nadiem mengatakan, sekolah wajib memahami dan menaati panduan PTM Terbatas di dalam SKB 4 Menteri.

"Kita harus terus waspada akan penyebaran Covid-19 dan memastikan protokol kesehatan tetap terjaga. Namun, kita juga harus memerhatikan dampak permanen PJJ yang mengkhawatirkan," tegas dia.

Dia menambahkan, pelaksanaan PTM terbatas dijalankan karena sebanyak 80-85 persen murid Indonesia ingin kembali sekolah secara tatap muka.

Baca juga: Nadiem Makarim Tutup Sekolah Penyelenggara PTM Terbatas Jika Terjadi Hal Ini

"Jadi kebutuhan PTM sangat besar dan ini harus dimengerti," tukas Nadiem Makarim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com