Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 4 Srikandi SAR Unpad yang Bantu Pencarian Pendaki Hilang di Gunung Guntur

Kompas.com - 27/09/2021, 08:10 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Setiap orang pasti memiliki jiwa sosial untuk membantu sesama. Seperti halnya dengan empat srikandi Universitas Padjadjaran (Unpad) ini.

Keempat mahasiswi Unpad yang tergabung di Unit SAR Unpad ikut membantu melakukan pencarian pendaki hilang di Gunung Guntur, Kabupaten Garut.

Mereka diberangkatkan pada Rabu (22/9) malam, atau hari ketiga pasca-pendaki tersebut dinyatakan hilang. Empat personel SAR Unpad tersebut yaitu Helsya Natasya (FIB), Nadin Azani (Fikom), Daryl Sarah Agustin (FTG), dan Shifa Fatina Hasim (FISIP).

Baca juga: Akademisi Unpad: Vaksinasi Anak di Bawah 12 Tahun Masih Uji Klinis

Keempat srikandi tersebut bergabung dengan kurang lebih 150 relawan lainnya untuk ikut membantu operasi pencarian pendaki bernama Muhammad Gibran Arrasyid (14) tersebut.

Menurut Shifa, setiap personel memiliki perannya masing-masing. Selain ikut membantu melakukan penyusuran dari posko pendakian hingga puncak, beberapa personel juga membantu di dapur umum untuk menyiapkan logistik bagi relawan yang bertugas.

"Kami bersama tim lain mencari di sekitar pos 1, pos 2, pos 3, hingga puncak. Lalu menyisir hutan di sekitarnya, melakukan close grid, hingga menyusuri punggungan. Ada juga yang membantu di dapur umum," ujar Shifa dikutip dari laman Unpad, Minggu (26/9/2021).

Ternyata, saat ikut pencarian, Shifa mengaku sempat terkendala anomali cuaca. Sehingga membuat relawan turun kembali akibat kondisi cuaca yang tidak memungkinkan untuk naik sampai puncak.

Tak hanya itu saja, trek pendakian didominasi batuan licin dan pasir, juga membuat relawan tergelincir.

Namun, kekompakan relawan terus dijaga. Semua relawan yang melakukan pendakian tetap memastikan kondisi dan keselamatannya bersama.

Di hari kelima dari dinyatakan hilang, pendaki tersesat tersebut berhasil ditemukan oleh warga sekitar yang membantu pencarian.

Baca juga: Mahasiswa UB Inovasi Krim Anti Jerawat dari Kulit Durian

Adapun lokasi ditemukannya berada di area Curug Cikoneng, atau tidak jauh dari pos 2, sekitar pukul empat sore.

Jadi relawan adalah tugas kemanusiaan

Shifa yang jadi mahasiswi Prodi Kesejahteraan Sosial ini mengaku sering ikut jadi relawan. Baik untuk mencari orang hilang ataupun ikut membantu operasi tanggap darurat di beberapa lokasi bencana.

Menurut dia, rasa ingin membantu sesama, khususnya yang membutuhkan, menjadi motivasi Shifa untuk terjun sebagai relawan.

"Saya tipe orang yang memiliki empati tinggi, saya ingin membantu sesama terlebih ketika saya merasa saya mampu dan saya bisa, ada organisasi atau fasilitas yang mendukung kenapa tidak?" katanya.

Sejauh ini, Shifa tidak memiliki kendala berarti saat menjadi relawan di lapangan. Ia menjelaskan, seluruh personel SAR Unpad telah ditempa dengan berbagai latihan fisik dan keterampilan rescue.

Baca juga: Ini Tips Atasi Sesak Napas dari Mahasiswa UNS

Hal ini mendorong setiap personel siap secara fisik apabila ditugaskan sewaktu-waktu. Bahkan ia punya tips untuk tetap menjaga kondisi mentalnya selama melakukan operasi kemanusiaan.

Salah satunya dengan menjalin komunikasi dengan sesama relawan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com