KOMPAS.com - Semakin maju perkembangan zaman, layanan pendidikan bisa diakses semua pihak.
Pemerintah pun telah mengeluarkan berbagai program agar hak-hak yang menunjang pendidikan bisa dirasakan semua anak usia sekolah.
Tak hanya bagi siswa reguler, tapi pendidikan juga bisa dirasakan Warga Negara Berkebutuhan Khusus (WNBK) atau penyandang disabilitas.
Tidak hanya menempuh pendidikan sebatas jenjang sekolah, namun siswa berkebutuhan khusus juga bisa melanjutkan pendidikan hingga ke perguruan tinggi.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 pada Anak Penting Dilakukan, Ini Kata Dosen Unpad
Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membahas pengembangan aplikasi khusus bagi mahasiswa berkebutuhan khusus.
Sekretaris LPPM Oce Wiriawan mengatakan, bahwa perguruan tinggi memiliki peran penting dalam meningkatkan layanan terhadap anak berkebutuhan khusus.
Oleh karena itu, antarperguruan tinggi harus berkolaborasi dalam melahirkan inovasi untuk anak berkebutuhan khusus.
"Unesa punya keunggulan di bidang disabilitas, seni budaya, dan ilmu keolahragaan yang telah kami kembangkan. Kami sangat terbuka untuk diskusi dan berkolaborasi," papar Sekretaris LPPM Oce Wiriawan seperti dikutip dari laman Unesa, Sabtu (25/9/2021).
Baca juga: Undip Peringkat 1 Versi QS WUR Graduate Employability Rankings 2022
Melalui pengembangan aplikasi ini, Unesa berharap dapat mengembangkan berbagai penelitian karya terapan secara berkelanjutan.
Sebagai perwakilan dari UMM, Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Arina Restian mengungkapkan, tentang tujuan dari pembuatan aplikasi difabel tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.