Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri KKP: Ini Peluang dan Tantangan Mahasiswa Kelautan Perikanan ke Depan

Kompas.com - 25/09/2021, 12:04 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Sebanyak 4.400 mahasiswa baru Kelautan dan Perikanan dari 27 perguruan tingi di Indonesia mengikuti uncak Orientasi Bersama Kampus Perikanan dan Kelautan Indonesia 2021, beberapa waktu lalu.

Even ini dihadiri oleh Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Sakti Wahyu Trenggono. Acara penyambutan mahasiswa baru Perikanan dan Kelautan ini digelar oleh Fisheries Cyber Center (FCC).

Website dengan konsep co-creation yang dibangun oleh Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University berkolaborasi dengan Indonesia Telecommunication & Digital Research Institute (ITDRI).

Baca juga: Mahasiswa ITS Inovasi Pendeteksi Alkohol pada Parfum

Pada acara tersebut, Menteri KKP mengajak pada mahasiswa baru perikanan dan ilmu kelautan mendapat kesempatan untuk mengunjungi semua kampus perikanan dan kelautan perguruan tinggi di Indonesia.

Manfaatkan potensi mahasiswa

Menurut Menteri KKP, untuk mencapai target sustainable blue economy di Indonesia, salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan potensi mahasiswa.

Mahasiswa dapat berperan dalam mengenali permasalahan, mengelola sumberdaya serta mencari solusinya dengan berbagai inovasi-inovasi yang dapat dikembangkan.

"KKP membangun ketahanan pangan melalui tiga program prioritas. Yaitu:

1. Peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari perikanan tangkap.

2. Pengembangan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor.

3. Pembangunan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal untuk perairan tawar, perairan payau dan di laut.

Baca juga: Keren, Mahasiswa IPB Inovasi Alat Pemotong Kacang Tanah Tercepat

Pelaksanaan tiga program tersebut, menghadapi beberapa tantangan. Terutama di era 4.0, yakni:

1. Konektivitas antara sentra produksi dengan sentra distribusi dan pengolahan.

2. Infrastruktur dan sistem logistik di sentra kelautan dan perikanan yang terbatas.

3. Rendahnya kualitas sumberdaya manusia pelaku usaha perikanan.

4. Keterbatasan teknologi informasi.

"Seluruh tantangan tersebut, harus dilihat sebagai peluang bagi mahasiswa. Mahasiswa dapat merintis startup yang menggarap sektor kelautan dan perikanan," terangnya dikutip dari laman IPB, Jumat (24/9/2021).

Dia mencontohkan, inovasi teknologi untuk meningkatkan produktivitas perikanan tangkap, teknologi pengawasan kapal penangkapan ikan hingga hilirisasi di wilayah pengolahan perikanan dan pengembangan konektivitas di koridor logistik.

Empat hingga lima tahun ke depan, peran startup kelautan dan perikanan akan didominasi oleh kaum milenial.

"Sehingga mahasiswa harus bersiap dan beradaptasi dengan situasi yang telah menanti di depan sebagai upaya untuk turut mengelola sumberdaya kelautan dan perikanan di era industri 4.0 yang berbasis teknologi digital," harapnya.

Harus miliki kemampuan teknologi digital

Dekan FPIK IPB University, Dr. Ir. Fredinan Yulianda, MSc., mengatakan bahwa sudah saatnya mahasiswa baru perikanan dan ilmu kelautan memiliki kemampuan teknologi digital.

Mereka harus mampu memanfaatkan sistem digitalisasi data dan informasi perikanan dan kelautan untuk mengembangkan kapasitas diri.

"Mahasiswa dapat mengikuti Program FCC sebagai ekosistem digital kelautan dan perikanan," katanya.

Baca juga: Mahasiswa UB Inovasi Alat Sterilisasi APD

Dari program ini, mahasiswa dapat:

  • memperluas wawasan dan jaringan
  • menemukan permasalahan dan alternatif solusinya
  • mampu meningkatkan kapasitas big data artificial intelligence dan internet of things dalam menemukan solusi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com