Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa UB Inovasi Alat Sterilisasi APD

Kompas.com - 24/09/2021, 06:03 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 belum juga usai. Bahkan tenaga kesehatan masih terus berjuang dalam menangani pasien Covid-19.

Karenanya, alat pelindung diri (APD) selalu dipakai oleh tenaga kesehatan terutama yang harus berinteraksi langsung dengan pasien Covid.

Terkait hal itu, mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) membuat desain alat yang dapat mensterilisasi baju hazmat secara lebih efisien dan juga aman, bernama EVIC-STRUM.

Baca juga: Keren, Mahasiswa IPB Inovasi Alat Pemotong Kacang Tanah Tercepat

Melansir laman UB, Kamis (23/9/2021), alat itu dibuat dengan konsep inovasi berupa pemanfaatan teknologi Pulsed Electric Field (PEF) sebagai sterilisator yang umumnya sering digunakan pada proses pengolahan industri susu sapi dan minuman olahan buah.

EVIC-STRUM dilengkapi dengan penggunaan lampu Ultraviolet-C (UV-C) pada bagian penyimpanan sebagai supporting sterilization.

Adapun komponen alat terdiri dari dua bagian utama. Bagian pertama adalah reactor chamber sebagai wadah utama sterilisasi baju hazmat dengan metode wet sterilization non thermal yang memanfaatkan larutan garam sebagai mediator penghantar listrik.

Sedangkan bagian kedua merupakan UV-C Storage berfungsi sebagai tempat penyimpanan sekaligus pengeringan dari baju hazmat yang telah melewati proses sterilisasi pada reactor chamber.

Para mahasiswa UB itu ialah Wahyu Dwi Ristianingrum (FTP), Lucky Candra (FTP), Nazhif Ubaidillah (FTP), dan Primus Muhammad Ihza Kusuma (FK).

Baca juga: Ini Deterjen Ramah Lingkungan Inovasi Mahasiswa UGM

Menurut salah satu perwakilan tim Wahyu Dwi Ristianingrum, UV-C Storage tidak hanya dilengkapi dengan lampu ultraviolet-C tapi juga terdapat kipas filter untuk membantu proses pengeringan dari baju hazmat.

Secara garis besar, EVIC-STRUM telah berhasil direalisasikan dan diinstrumentasikan. Alat tersebut juga telah melewati beberapa rangakaian tahapan dan uji coba, hingga menghasilkan data efektivitas efisiensi sebesar 86 persen dengan daya 110 watt.

Selain untuk memastikan tingkat keberhasilan sterilisasi dinyatakan valid. EVIC-STRUM juga diuji coba sterilsiasi menggunakan paparan bakteri Staphylococcus Aureus Subsp.

"Aureus Rosenbach dan menggunakan konvensional klorin sesuai standar Kemenkes," ujarnya seperti dikutip dari laman UB.

Ternyata, hasil yang didapat ialah EVIC-STRUM mampu melakukan sterilsasi secara valid dengan tidak ditemukannya kultur bakteri.

Untuk kelebihan alat ini ialah:

1. Penggunaan larutan garam yang secara tidak langsung dapat menjadi subsitusi cairan klorin sehingga menghasilkan limbah yang lebih ramah lingkungan.

2. Penggunaan semi-otomatis yang lebih memudahkan pengguna.

Baca juga: Mahasiswa UGM Inovasi Snack dari Bahan Kerak Nasi untuk Anti Obesitas

3. Sedang yang sangat menarik ialah waktu sterilisasi yang hanya membutuhkan satu menit, berbeda jauh dengan sterilisasi konvensional klorin yang membutuhkan waktu sekitar dua puluh lima menit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com