Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Bakal Tenggelam atau Tergenang? Ini Kata Peneliti ITB

Kompas.com - 22/09/2021, 19:00 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pidato Presiden Amerika Serikat, Joe Biden yang menyatakan bahwa dalam 10 tahun Ibu Kota Jakarta akan tenggelam sempat membuat masyarakat geger.

Adanya pernyataan ini, membuat masyarakat sempat berpikiran akankah Jakarta benar-benar tenggelam?

Dosen Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika Institut Teknologi Bandung (ITB), Heri Andreas mengatakan bahwa sebenarnya Jakarta tidak akan tenggelam.

“Kata Jakarta tenggelam itu hanya clickbait untuk meningkatkan awareness masyarakat,” ujarnya dilansir dari laman ITB saat menjadi pemateri webinar.

Baca juga: 5 Negara Paling Santai di Dunia, Indonesia Peringkat Pertama

Dosen dari kelompok keahlian geodesi tersebut, menambahkan bahwa masyarakat harus kritis dalam menanggapi isu ini.

Ia menjelaskan bahwa penurunan muka tanah di Kota Jakarta sudah terjadi sejak 1997. Hasil ini didapat dengan melakukan pemodelan penurunan muka tanah menggunakan teknologi LIDAR (Light Detection and Ranging).

Selain LIDAR ada juga data dari tahun 2007-2018 yang disajikan melalui fleet InSAR, terlihat memang ada penurunan tanah di beberapa daerah.

“Ada yang mencapai 20 cm per tahun,” tuturnya. Namun, dalam beberapa tahun terakhir terlihat pengurangan laju penurunan muka tanah.

Ia menjelaskan dengan menambahkan kenaikan muka laut dan penurunan muka tanah terhadap topografi, kita bisa mengetahui wilayah mana yang berpotensi berada di bawah permukaan laut per satuan waktu.

Pada tahun 2012 dibuat skenario penurunan muka tanah dan didapat bahwa potensi tenggelamnya Jakarta mencapai 31 persen. Setelah skenario tersebut diperbarui terdapat penurunan potensi menjadi 28 persen.

Baca juga: 5 Negara dengan Populasi Terbanyak di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

“Ini memang terlihat berkurang, tetapi potensinya masih ada,” jelasnya. Tentu saja topografi ini sifatnya dinamis sehingga akan terus diperbarui.

Dari data model perbaruan terakhir, terlihat bahwa 9000 hektare lahan sudah berada di bawah permukaan laut, namun di lapangan tetap kering karena adanya proses tanggul laut dan tanggul sungai.

Pada tahun ini, 14 persen wilayah Jakarta sudah berada di bawah laut dan diperkirakan akan menjadi 28 persen pada tahun 2050. Beberapa tempat seperti Muara Baru sudah turun sejauh 1 meter. Hal ini perlu diperhatikan karena akan terus bertambah jika terus diabaikan.

"Jika usaha kita tidak maksimal, maka pada tahun 2050 penurunannya akan mencapai 4 meter,” kata dia.

Andreas dan tim membuat model potensi bahwa jika hanya dipengaruhi oleh kenaikan muka laut, maka hanya 292 hektare lahan saja yang akan tergenang dan tenggelam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com