KOMPAS.com - Memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang rendah, bahkan di bawah 3,00 bukan berarti kamu tidak bisa meraih pendidikan hingga di luar negeri. Apalagi, meraih beasiswa. Pasti sebagian dari kamu merasa minder dengan IPK yang kecil.
Padahal, ada banyak tokoh yang IPK-nya kecil namun bisa meraih beasiswa di luar negeri hingga mempunyai karir yang cemerlang. Bahkan, kampus yang dipilih pun termasuk kampus terbaik di dunia.
Dilansir dari Instagram @Schoters, para tokoh yang IPK-nya sempat dibawah 3,00 saja kini sukses dengan karirnya.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sempat merasakan lulus dengan IPK 2,70. Lalu Guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Rhenald Kasali IPK S1 juga hanya 2,49.
Kemudian, dosen termuda asal Indonesia di University of Nottingham Inggris Bagus Putra Muljadi juga memiliki IPK 2,69. Namun IPK kecil apakah menyurutkan mereka untuk berprestasi di luar negeri?
Baca juga: Beasiswa Bill Gates Dibuka, Tunjangan hingga Rp 351 Juta Per Tahun
Berbekal dengan IPK pas-pasan, Ridwan Kamil justru makin berprestasi saat mengejar ilmu jenjang S2 di University of California Berkeley, Amerika Serikat.
Gubernur Jawa Barat ini, justru meraih IPK Master Degree sebesar 3,9. Menurut beliau lebih gampang sekolah di Amerika ketimbang di Indonesia. Jadi kuncinya jangan ragu mencoba daftar beasiswa dan kuliah di luar negeri.
Begitu juga kisah Rhenald Kasali. Sebagai pebisnis dan guru besar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ternyata beliau lulus dengan IPK 2,49 saat memperoleh gelar sarjana.
Setelah ditolak beberapa kali, beliau berhasil dapat beasiswa S2 dan S3 di University of illinois at Urbana, Amerika Serikat.
Tips dari Rhenald, saat berjuang kuliah di luar negeri apapun kondisinya berusahalah menghadapi meskipun sudah beberapa kali gagal. Jangan menyerah.
Baca juga: Daftar Beasiswa S1-S3 Luar Negeri yang Buka Akhir Tahun 2021
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.