Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IPK 2 Koma Bisa Kuliah di Luar Negeri? Intip Kisah 3 Tokoh Sukses Ini

Kompas.com - 19/09/2021, 13:22 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang rendah, bahkan di bawah 3,00 bukan berarti kamu tidak bisa meraih pendidikan hingga di luar negeri. Apalagi, meraih beasiswa. Pasti sebagian dari kamu merasa minder dengan IPK yang kecil.

Padahal, ada banyak tokoh yang IPK-nya kecil namun bisa meraih beasiswa di luar negeri hingga mempunyai karir yang cemerlang. Bahkan, kampus yang dipilih pun termasuk kampus terbaik di dunia.

Dilansir dari Instagram @Schoters, para tokoh yang IPK-nya sempat dibawah 3,00 saja kini sukses dengan karirnya.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sempat merasakan lulus dengan IPK 2,70. Lalu Guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Rhenald Kasali IPK S1 juga hanya 2,49.

Kemudian, dosen termuda asal Indonesia di University of Nottingham Inggris Bagus Putra Muljadi juga memiliki IPK 2,69. Namun IPK kecil apakah menyurutkan mereka untuk berprestasi di luar negeri?

Baca juga: Beasiswa Bill Gates Dibuka, Tunjangan hingga Rp 351 Juta Per Tahun

Berbekal dengan IPK pas-pasan, Ridwan Kamil justru makin berprestasi saat mengejar ilmu jenjang S2 di University of California Berkeley, Amerika Serikat.

Gubernur Jawa Barat ini, justru meraih IPK Master Degree sebesar 3,9. Menurut beliau lebih gampang sekolah di Amerika ketimbang di Indonesia. Jadi kuncinya jangan ragu mencoba daftar beasiswa dan kuliah di luar negeri.

Begitu juga kisah Rhenald Kasali. Sebagai pebisnis dan guru besar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ternyata beliau lulus dengan IPK 2,49 saat memperoleh gelar sarjana.

Setelah ditolak beberapa kali, beliau berhasil dapat beasiswa S2 dan S3 di University of illinois at Urbana, Amerika Serikat.

Tips dari Rhenald, saat berjuang kuliah di luar negeri apapun kondisinya berusahalah menghadapi meskipun sudah beberapa kali gagal. Jangan menyerah.

Baca juga: Daftar Beasiswa S1-S3 Luar Negeri yang Buka Akhir Tahun 2021

Bagus Putra Muljadi, juga memiliki motivasi besar untuk meraih mimpi. IPK rendah, harus dijadikan motivasi untuk terus maju dan berkembang. Lulus S1 dari Jurusan Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan IPK 2,69 tak menghalangi Bagus Putra Muljadi untuk menjadi dosen termuda di University of Nottingham Inggris.

Menurut beliau dengan nilai jelek maka akan memaksanya untuk kuliah di luar negeri. "Kalo nilai saya bagus mungkin saya nggak akan seperti sekarang," ujarnya.

Ternyata di luar negeri, ada banyak kampus yang bisa memberikan beasiswa tanpa mematok besaran IPK harus diatas 3,00 atau meminta calon mahasiswa memiliki minimal IPK yang telah ditentukan.

Baca juga: Daftar Beasiswa S1 Luar Negeri, Deadline Oktober-Desember 2021

Lalu, kampus mana saja yang memiliki peluang untuk para calon mahasiswa? Beberapa kampus di bawah ini, bisa jadi pilihan kamu:

1. Global Korea Scholarship

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com