KOMPAS.com - Lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) menciptakan prototipe (model) mesin pemberi pakan ternak ayam broiler otomatis.
Mesin ini dibuat dengan biaya operasional lebih murah daripada mesin yang sudah beredar di pasaran. Prototipe tersebut diberi nama Smart Feeder Based on Piezoelectric System.
Adapun kelima mahasiswa tersebut ialah Reginald Jerian Pratama dan Luthfan Darmawan dari Fakultas Teknik, Iqbal Wahdan Salsabil dari Fakultas Peternakan, Rindi Eliza Arta dari Fakultas MIPA, serta Rhiza Perdana Aldeansyah dari Sekolah Vokasi.
Baca juga: Begini Upaya Antisipasi Bencana Saat Hujan Lebat dari Pakar Iklim UGM
Dengan bimbingan Ir. Bambang Sugiyantoro selaku dosen pembimbing, mereka berhasil menciptakan mesin pemberi pakan otomatis yang memiliki tingkat efisiensi tinggi.
Menurut salah satu tim, Iqbal Wahdan Salsabil, inovasi Smart Feeder Based on Piezoelectric System hadir sebagai solusi pendistribusian pakan yang murah, namun tetap fungsional.
"Semua sumber energi yang memfungsikan Smart Feeder ini berasal dari tranduser piezoelektrik," ujar Iqbal seperti dikutip dari laman UGM, Jumat (17/9/2021).
Dengan tranduser piezoelektrik, prototipe kemudian mampu mengubah pijakan kaki ayam broiler menjadi listrik.
Dijelaskan, biaya operasional terbesar beternak ayam broiler selama ini adalah beban listriknya.
Oleh karena itu, usaha beternak ayam broiler hanya dapat dilakukan orang-orang yang mempunyai modal besar dan mereka berasal dari negara-negara luar.
"Lebih dari 90 persen pangsa pasar ayam broiler didominasi oleh asing. Biaya operasional yang sangat tinggi menyebabkan peternak nasional hanya mampu bermain di ayam kampung," terangnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.