Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 16/09/2021, 16:07 WIB
|

KOMPAS.com - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali menyelenggarakan UMY Grace. Ini adalah wadah bagi generasi muda khususnya mahasiswa S1 untuk menyalurkan dan mengembangkan ide gagasannya dalam forum ilmiah.

Menurut Rektor UMY, Dr. Gunawan Budiyanto M.P., IPM., ini menjadi tahun kedua UMY Grace diselenggarakan. Kali ini temanya “Engaging Youth in Community Development to Strengthen Nation's Welfare”.

UMY Grace kedua ini diikuti oleh 38 perguruan tinggi nasional dan internasional. Terdapat 521 abstrak yang masuk, 360 paper, dan 230 presenter yang mempresentasikan skripsinya secara daring, Rabu (15/9/2021).

Baca juga: Mahasiswi UMY Hadirkan Platform Your Home bagi Penyintas Broken Home

Dikatakan, generasi muda harus memahami bahwa penelitian adalah keterampilan dasar yang harus mereka miliki.

"Kita semua tahu, peluang menjadi seorang wirausahawan sangat melimpah bagi generasi muda. Namun semua itu, harus dilengkapi dengan perencanaan berbasis penelitian, sehingga tujuan, rencana, dan tindakan menjadi komponen paling efektif dan nyata," ungkap Rektor UMY.

UMY Grace 2 memiliki 4 fokal yang dipertandingkan yaitu:

  • Manajemen Bisnis dan Akuntansi
  • Kesehatan dan Keperawatan
  • Sosial Humaniora, Studi Agama, Hukum, Teknik
  • Teknologi

"Kegiatan ini dirancang agar generasi muda dari berbagai bidang ilmu dapat berkontribusi dalam menyalurkan ide-ide mereka untuk kepentingan SDG's," terang Gunawan.

UMY Grace 2 juga mengadakan sesi seminar dengan tiga pembicara diantaranya Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan AIK UMY Prof. Hilman Latief, Ph.D.

Lalu dosen dari Asia University, Taiwan Prof. Ying-Huei Chen, Ph.D. Serta Bramasta Nugraha, Ph.D., Associate Principal Scientist in vitro imaging specialist AstraZeneca BioPharmaceuticals R&D, sebuah perusahaan dari Goteborg Swedia.

Baca juga: Dosen UMY Ciptakan Aplikasi JogjaLoop demi Wujudkan Ide Kota Inklusif

Pada kesempatan itu, Bramasta menceritakan bagaimana dirinya bisa bertahan menjadi seorang warga Indonesia bekerja dan bersaing di daratan Eropa.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+