Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua MRPTNI: Sejumlah PTN Telah Jalani PTM Terbatas

Kompas.com - 14/09/2021, 17:19 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Senin (13/9/2021).

Dia datang untuk menghadiri pertemuan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) yang digelar di Aula Fakultas Kedokteran (FK) UNS.

Baca juga: PTM Terbatas, Nadiem Makarim: Hanya Boleh Diisi 25 Mahasiswa

Dihadapan Presiden Jokowi, Ketua MRPTNI yang juga Rektor UNS Prof. Jamal Wiwoho menyampaikan laporan soal perkembangan terkini aktivitas perkuliahan di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) selama pandemi Covid-19.

Pertama, Jamal mengatakan saat ini sejumlah PTN di beberapa daerah sudah memulai uji coba perkuliahan tatap muka (PTM) terbatas.

Keputusan ini didasarkan pada diturunkannya level PPKM di beberapa daerah, yang semula berada di level 4 menjadi level 1, 2, atau 3.

"Pandemi Covid-19 di Indonesia telah berangsur-angsur membaik. Hal ini terlihat dari indikator penurunan kasus hingga keterpakaian tempat tidur di rumah sakit. Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, anggota MRPTNI di awal semester ini sepakat melakukan uji coba PTM," kata dia melansir laman UNS, Selasa (14/9/2021).

Dia menerangkan, diberlakukannya uji coba PTM terbatas di sejumlah perguruan tinggi negeri didasarkan pada prinsip bersyarat dan bertahap.

Kedua prinsip ini, sebut dia, terus digaungkannya kepada para rektor PTN sejak Februari 2021.

Baca juga: Nadiem Makarim Tekankan 3 Hal dalam Pelaksanaan PTM Terbatas

Alasannya, dia tidak ingin dibukanya aktivitas PTM terbatas menyebabkan klaster penularan Covid-19.

Oleh sebab itu, kapasitas ruang perkuliahan hanya boleh diisi maksimal 30 persen saja.

Lalu, mahasiswa yang diperkenankan hadir mengikuti PTM terbatas harus sudah tervaksinasi Covid-19.

"Meskipun ada beberapa perguruan tinggi yang belum melakukan uji coba PTM terbatas, karena alasan situasi dan kondisi daerah setempat yang masih berstatus rawan terhadap penularan Covid-19 atau berada di level 4," ucap Jamal.

Jamal juga mengutarakan, jika saat ini PTN telah bekerja sama dengan pemerintah daerah, TNI/Polri, ikatan alumni, dan fakultas kedokteran, untuk memulai vaksinasi Covid-19 bagi sivitas akademikanya.

Jamal secara khusus meminta Presiden Jokowi untuk terus mendukung upaya vaksinasi Covid-19 bagi sivitas akademika di PTN, agar hasilnya dapat merata.

Baca juga: Kemendikbud Ristek: Kuota Gratis Internet Tak Bisa Akses 39 Situs dan Aplikasi Ini

"Namun, mengingat banyaknya jumlah sivitas akademika perguruan PTN yang harus divaksin, maka belum seluruhnya memperoleh kesempatan vaksin. Semoga Presiden berkenan mengusahakan percepatan vaksinasi di perguruan tinggi," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com