Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Learning Loss, Wapres Apresiasi Mendikbud Dorong PTM Terbatas

Kompas.com - 12/09/2021, 09:47 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin beberapa hari yang lalu meninjau pelaksanaan PTM terbatas di SMP Negeri 1 Citeureup Bogor.

Wapres RI menyampaikan dukungannya terhadap kinerja Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim dalam mendorong PTM terbatas.

"Saya mendukung upaya Mendikbud Ristek mendorong sekolah di daerah yang memang PPKM level 1-3 agar melaksanakan PTM terbatas supaya tidak tertinggal," ujar Ma'ruf Amin seperti dikutip dari laman Ruang Guru PAUD Kemendikbud Ristek, Kamis (9/9/2021).

Baca juga: Wapres Maruf Amin Tinjau PTM Terbatas di Jawa Barat

Menurut Wapres, PJJ tidak maksimal. Maka, PTM terbatas terus didorong supaya ketertinggalan pembelajaran bisa dikejar. Serta mencegah terjadinya learning loss.

"Pada prinsipnya pemerintah menganggap penting untuk memulai PTM terbatas. Sudah dibuat aturan-aturannya supaya bisa belajar dengan aman. Saya tahu dari berdialog dengan para siswa, hampir 100 persen ingin tatap muka terbatas," imbuh Wapres Ma'ruf Amin.

Sementara Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan Akademik SMPN 1 Citeureup, Hermana Gustiawati menuturkan warga sekolahnya sangat antusias menyambut pelaksanaan PTM terbatas.

"Para guru, siswa semuanya sudah siap kembali sekolah. Para orang tua juga seluruhnya mendukung pelaksanaan PTM terbatas. Berbagai upaya telah kami lakukan dalam menyambut PTM terbatas ini dengan tetap menerapkan protokol kesehatan di sekolah," terangnya.

Mendikbud Ristek mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Bogor yang mayoritas pendidik dan tenaga kependidikannya sudah divaksinasi.

Disamping itu karena telah mendorong dilaksanakannya PTM terbatas sesuai SKB Empat Menteri yang diterbitkan Maret 2021.

"Apabila sekolah di wilayah PPKM level 1-3 yang pendidik dan tenaga kependidikannya sudah divaksinasi secara lengkap, sekolah wajib memberikan opsi PTM terbatas dan juga PJJ," jelas Nadiem Makarim.

Sedangkan di SMK Swasta Kesehatan Annisa, Menteri Nadiem juga mengingatkan hak orang tua untuk menentukan, meskipun PTM terbatas sangat berbeda dengan sekolah seperti biasanya.

Perbedaan tersebut diatur dalam SKB Empat Menteri yang diterbitkan Maret 2021.

"Ibu dan Bapak jangan lupa, orang tua tetap berhak menentukan apakah anaknya ikut PTM terbatas atau PJJ. Keputusan terakhir ada di orang tua. Sekolah perlu menghormati keputusan orang tua tanpa diskriminasi," tegas Nadiem.

Baca juga: Terus Meningkat, 117.000 Sekolah Sudah Laksanakan PTM Terbatas

Mendikbud Ristek menghimbau seluruh elemen masyarakat untuk terus bergotong royong memastikan keselamatan, keamanan, dan kesehatan warga sekolah.

"Menekan laju virus Covid-19 dan memastikan anak-anak Indonesia tetap mendapatkan pembelajaran yang berkualitas adalah tanggung jawab kita bersama," tandas Nadiem Makarim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com