KOMPAS.com - Belakangan ini berita mengenai pinjaman online (pinjol) illegal kerap muncul di media.
Karena edukasi dan sosialisasi yang kurang, sebagian masyarakat justru memanfaatkan fasilitas ini tanpa tahu risiko yang bisa menimpa.
Pinjaman dengan syarat yang mudah ini dinilai menggiurkan masyarakat dan terlena untuk meminjam uang dari pinjol ilegal. Padahal meminjam uang dari pinjol ilegal ini mendatangkan bunga yang cukup tinggi.
Untuk mengingatkan masyarakat bahaya pinjaman online (pinjol) illegal, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) mencoba memberikan edukasi ke masyarakat dengan cara berbeda.
Baca juga: TikTok Buka Lowongan Magang Media Sosial bagi Fresh Graduate
Mahasiswa UM Surabaya yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Perbankan Syariah (Hima-PS) melakukan aksi kreatif untuk mengingatkan masyatakat melalui media mural.
Koordinator mahasiswa Ainul Yaqin menjelaskan, pinjol illegal saat ini dimanfaatkan oleh beberapa pihak yang tidak bertanggungjawab sebagai modus penipuan.
Menurut dia, maraknya kasus penipuan di tengah krisis ekonomi selama pandemi Covid-19 penting menjadi perhatian bersama.
"Bunga pinjaman pinjol jelas mencekik, selain itu juga, adanya penyalahgunaan data-data privasi yang disebar ke orang-orang terdekat jelas berbahaya," terang Ainul seperti dikutip dari laman UM Surabaya, Sabtu (11/9/2021).
Ainul menerangkan, pihak pinjol ilegal juga tak segan-segan memberikan sedikit teror membabi buta didapatkan peminjam yang terlambat membayar.
Melalui media mural, lanjut Ainul, para mahasiswa ingin selalu mengingatkan masyarakat tentang bahaya pinjol illegal. Mural yang setiap hari dilewati orang bisa menjadi media pengingat yang baik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.