Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sukses di Usia Muda, Ini Saran Nadiem untuk Siswa dan Mahasiswa

Kompas.com - 07/09/2021, 15:50 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Berbagai ajang kompetisi dan lomba yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) telah menghasilkan 2.309 talenta siswa berprestasi di tingkat nasional dan 68 raihan penghargaan di kancah internasional.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Anwar Makarim mengatakan prestasi para pelajar Indonesia yang mengharumkan nama Indonesia di panggung internasional membuat pemerintah bangga dan termotivasi untuk bekerja dan terus mendedikasikan waktu untuk negara.

“Ini suatu hari yang sangat membahagiakan untuk saya karena di masa yang sangat sulit ini, kita masih bisa terinspirasi berkat adik-adik semua terutama yang sedang bincang-bincang hari ini. Ini luar biasa untuk bisa mencapai prestasi di tengah masa yang penuh tantangan seperti ini,” ujar Menteri Nadiem membuka bincang-bincang secara daring, Minggu (5/9/2021), seperti dilansir dari laman Kemendikbud Ristek.

Baca juga: Sekolah Tatap Muka, Simak Durasi Belajar Jenjang PAUD, SD-SMA

Sebagai bentuk penghargaan kepada mereka, Nadiem mengajak enam siswa berprestasi untuk berbincang dan berbagi inspirasi agar tetap berprestasi.

Kiat Nadiem agar sukses di usia muda

Dalam bincang-bincang yang ditayangkan pada kanal Youtube Kemendikbud RI, Zaid Naufal, peraih juara dan pemain terbaik pada Gala Siswa Indonesia tahun 2020 bertanya kiat-kiat menjadi orang sukses di usia muda.

“Mas Menteri, kira-kira apa yang harus kami lakukan agar kami bisa sukses di usia muda dan terus berprestasi seperti Mas Menteri,” ujar siswa SMP Negeri 2 Tidore ini.

Menjawab pertanyaan tersebut, Nadiem berpesan kepada para siswa untuk selalu otentik, selalu mengikuti potensi yang ada dalam diri.

“Kita harus menekuni passion kita, hobi kita, saya yakin akan berprestasi di dalam bidang tersebut,” ujar Menteri Nadiem.

Baca juga: Beasiswa 2021 untuk Siswa SD-SMP-SMA, Beri Bantuan Biaya Sekolah

Selain itu, Nadiem menyebut ada tiga hal yang menurutnya harus dilakukan. Pertama, memiliki komunitas yang memicu untuk berprestasi.

“Cari teman-teman yang sama-sama berambisi untuk menciptakan sesuatu atau mencapai prestasi di bidangnya,” ungkap Nadiem.

Kedua, jangan pernah membiarkan orang lain menentukan masa depan. Menurutnya, musuh utama untuk meraih kesuksesan adalah suara dalam diri yang muncul dari luar.

“Kemampuan kita untuk mencapai hal-hal luar biasa itu semuanya berawal dari keyakinan kita sendiri terhadap kemampuan diri kita untuk mencapai sesuatu,” ujar Menteri Nadiem.

Selanjutnya adalah berani mengambil risiko untuk melakukan hal-hal yang sulit yang memiliki peluang gagalnya besar.

“Lakukan sesuatu yang tidak nyaman karena dari situlah kita bisa terus berkembang sebagai orang yang berprestasi di bidangnya,” pesan Nadiem.

Kiat membagi waktu dan hadapi masalah ala Nadiem

Sejumlah mahasiswa pun menanyakan sejumlah kiat sukses kepada Nadiem. Seperti mahasiswa asal Institut Teknologi Sepuluh November yang merupakan juara pertama Kontes Robot Indonesia (KRI) tahun 2018, Daniyah.

Baca juga: BCA Buka Magang Bakti 1 Tahun untuk Lulusan SMA-SMK, D3 dan S1

Ia meminta tips dan trik Mendikbud Ristek dalam membagi waktu.

Menjawab hal ini, Nadiem menyampaikan beberapa prinsip dasar untuk efisiensi waktu, di antaranya harus berani bilang tidak pada hal-hal yang bukan prioritas.

Kedua, lanjut Nadiem, pastikan memiliki tim yang hebat yang bisa mendelegasikan dan membagi tugas secara efisien.

Ketiga, selalu sisakan waktu untuk berpikir. Keempat, efektivitas di dalam pertemuan. “Sebagai anak muda harus selalu berorientasi pada aksi. Jadi apa langkahnya, tanggung jawabnya siapa, kamu ngerjain apa, kapan jatuh temponya,” tutur dia.

Satu hal lagi yang terpenting, papar Nadiem, adalah selalu sisakan waktu untuk hal-hal yang membuat bahagia.

“Temukanlah apa yang membuat kita bahagia dan pastikan sisakan waktu setiap minggu untuk bisa mengalami rasa bahagia itu. Sisakan waktu yang membuat kita tenang, membuat kita bahagia. Bahagia itu sangat penting,” ujar Nadiem.

Sementara itu, Charistya Herandy, mahasiswa asal Universitas Gadjah Mada yang merupakan juara pertama bidang riset sosiohumaniora pada ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2020 menanyakan bagaimana cara Nadiem mencari jalan keluar ketika menemui hambatan yang intens hingga mandek.

Baca juga: Pelatihan Bahasa Korea Gratis Korea Foundation 2022, Tunjangan Rp 12,6 Juta Per Bulan

Nadiem mengatakan, hambatan yang intens hingga mandek adalah jalan orang sukses yang memiliki ambisi untuk meraih keberhasilan.

“Jangan anggap hambatan itu adalah suatu monster yang membuat ketakutan hingga terus-terusan mengeluarkan suara untuk berhenti hingga putus asa,” kata Nadiem.

Hal yang harus dilakukan ketika mandek, kata Nadiem, pertama melakukan sesuatu yang berbeda.

“Kita ambil break sebentar melakukan satu hal yang membuat kita bahagia, berinteraksi dengan orang. Jadi kita harus mengganti suasana yang akan menemukan suatu emosi yang baru,” ujar Nadiem.

Kedua, ketika hal yang sedang dikerjakan harus benar-benar dilakukan dan tidak punya kesempatan untuk pindah topik, maka kata Mendikbud Ristek lakukan saja tanpa berpikir kualitasnya bagus atau tidak. Ketiga adalah olah raga.

“Olah raga ini akan secara otomatis mengeluarkan kita dari semua pemikiran-pemikiran yang sangat merumitkan,” ujar dia.

Terakhir, lanjut Mendikburistek, hal yang dilakukan ketika mandek adalah membaca buku.

“Kalau saya baca buku dan mendalami buku, menurut saya secara psikologis bisa mengeluarkan kita dari situasi mandek,” pungkas Nadiem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com