Rektor UAJY: Digital Skill dan Soft Skill Jadi Modal Meraih Sukses

KOMPAS.com - Rektor Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) Prof. Yoyong Arfiadi mengatakan, pandemi Covid-19 ini telah mengubah banyak hal, termasuk mengubah rencana dan harapan.

Bagi bangsa Indonesia, kondisi pandemi Covid-19 ini jangan sampai menggagalkan cita-cita menjadi negara maju di masa depan.

"Sebelum pandemi, karena bonus demografi yang kita punya ditambah dengan beberapa indikator, banyak yang memprediksi Indonesia akan melompat menjadi negara maju. Bonus demografi ini tentu harus kita manfaatkan, terlebih di masa pandemi ini," terang Prof. Yoyong dalam acara Wisuda Periode IV Tahun Akademik 2020/2021.

Menurut Rektor, kondisi pandemi telah mengajarkan masyarakat akan kebiasaan-kebiasaan baru yang mungkin belum dipikirkan sebelumnya.

Baca juga: Siswa, Selain Alexander Graham Bell 2 Ilmuwan Ini Juga Temukan Telepon

Kemampuan di bidang digital jadi modal penting

Selain itu juga menyebabkan bidang profesi tertentu menjadi menurun kebutuhannya, sedangkan profesi lain meningkat kebutuhannya.

Yoyong menerangkan, kemampuan dalam bidang teknologi infomasi atau kemampuan digital (digital skill) merupakan modal yang penting, di samping pengetahuan dalam bidang studi masing-masing.

Selain hal itu, soft skills merupakan hal yang utama yang harus dipunyai. Bahkan dari banyak pengalaman,soft skills merupakan hal penting yang mendukung seseorang untuk sukses.

Rektor mengungkapkan, Deloitte Access Economics (2017) dalam laporannya memprediksi 2/3 pekerjaan pada tahun 2030 adalah pekerjaan yang membutuhkan kemampuan soft skills yang tinggi.

"Semoga dengan pengetahuan dalam bidang studi dan soft skills yang diperoleh selama kuliah dapat menjadi bekal anda untuk meraih sukses," imbuh Yoyong.

Baca juga: Masa Unggah SPTJM Kuota Internet Gratis Diperpanjang 7 September

Kondisi pandemi ini, lanjut Yoyong, juga mempengaruhi mahasiswa yang baru lulus. Salah satunya mempengaruhi caranya untuk memulai karier atau mencari pekerjaan.

"Dari pengalaman yang kita alami, pandemi akibat Covid-19 ini menimbulkan dua sisi yang berlawanan, hal yang merugikan dan hal yang menguntungkan. Dalam hal ini tentu kita harus berusaha agar dapat memaksimalkan kondisi yang menguntungkan itu," tandas Yoyong.

Dalam wisuda tersebut, Eunike Annice Ariella dari Program Studi Teknik Industri Kelas Internasional terpilih menjadi wakil wisudawan untuk memberikan sambutan. Eunike lulus Sarjana Teknik berpredikat cumlaude dengan IPK 3,90.

Baca juga: Intip 5 Jurusan Keren Pilihan Para Artis dan Tokoh di Indonesia

Mahasiswa dituntut kreatif dan inovatif

Menurut Eunike, lulusan jalur pandemi ini, menjadi sebuah pencapaian besar yang dapat dibanggakan. Karena pada kenyataannya mahasiswa dituntut untuk jauh lebih kreatif dan inovatif dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab.

Mahasiswa angkatan pandemi, lanjut Eunike, ditempa lebih keras, berproses lebih banyak dan dari dapat beradaptasi lebih baik.

Eunike mengaku, dia mendapatkan pengalaman yang tentunya berguna untuk masa depannya. Kelulusan ini bukanlah akhir dari perjalanan dan perjuangan tetapi, awal dari perjuangan.

"Termasuk untuk membuka, mengisi, dan menghadapi seluruh babak perjalanan baru baik di dunia kerja maupun di studi jenjang berikutnya," ungkap Eunike.

Baca juga: Akademisi IPB Beri Tips agar Pembelajaran Online Efektif dan Menarik

Eunike merupakan salah satu penerima International Credit Transfer Program dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tahun 2020.