Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Nata de Coco" Terbuat dari Kunyit, Intip Inovasi Tim Unsoed Ini

Kompas.com - 30/08/2021, 14:00 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu upaya menjaga imun tubuh di masa pandemi Covid-19 ialah dengan mengonsumsi rempah-rempah kaya manfaat, seperti jamu.

Bahan jamu yang terdiri dari rempah-rempah seperti jahe, kunyit, temulawak, dan serai, dipercaya mampu meningkatkan daya tahan tubuh.

Bahkan, selama pandemi, sempat populer adanya ramuan jamu corona yang terbuat dari empon-empon yang dianggap dapat mencegah terpapar virus ini.

Baca juga: Cangkang Telur Bisa Jadi Pupuk Tanaman, Mahasiswa Unpad Jelaskan Caranya

Namun, masih banyak dari kalangan milenial yang tidak menyukai olahan jamu disebabkan oleh rasanya yang kurang enak.

Di tangan generasi milenial Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), akhirnya tercetus inovasi baru untuk mengolah kunyit menjadi nata dengan memanfaatkan bioteknologi konvensional melalui proses fermentasi.

Gagasan ini berawal dari Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Eksakta (PKM-RE) yang lolos pendanaan pada Mei 2021.

Tim PKM-RE yang diketuai oleh Annisa Auliya Rahmah ini, menjelaskan Nata de coco namun berbahan kunyit ini produk pangan berupa lapisan selulosa sebagai hasil fermentasi bakteri Acetobacter xylinum yang berfungsi membentuk nata. 

“Produk nata yang biasanya ada di masyarakat adalah nata de coco, tapi kini bisa dikreasikan dengan penambahan perasan kunyit yang kami namai Nata de Curcuma”, tuturnya dilansir dari laman Unsoed.

Dengan kawannya, Atika Putri, Felicia Ivena dan Monica Ramadhanti, yang berasal dari jurusan farmasi Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan (Fikes) Unsoed, memiliki alasan mengapa memilih kunyit.

Baca juga: Tim FTP UB Produksi Meja Laptop dengan Aromaterapi Penurun Stres

Kunyit merupakan salah satu rempah yang sudah sejak lama dikenal sebagai imunostimulan (peningkat imun). Kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam rimpang kunyit antara lain kurkuminoid, terpenoid (minyak atsiri), flavonoid, amilum, tanin, damar, dan mineral.

Hasil penelusuran literatur menunjukkan bahwa lebih dari 300 uji klinis telah membuktikan khasiat kurkumin terhadap berbagai penyakit.

Diantaranya untuk mengobati radang, penyakit hati, paru-paru, gangguan saraf, kardiovaskular, hingga penyakit metabolik dan degeneratif seperti kanker.

“Kandungan kurkumin pada kunyit dilaporkan berfungsi sebagai imunostimulan, sebab kurkumin dapat meningkatkan proliferasi limfosit sehingga dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi”, urai Annisa.

Sejauh ini sudah diperoleh formulasi Nata de Curcuma dan dibuktikan adanya kurkumin, serta diuji sifat-sifat fisik nata, meliputi organoleptik, ketebalan, dan kadar air.

Rencananya pekan depan tim akan melakukan uji kesukaan (hedonik) kepada 30 responden guna mengetahui tanggapan masyarakat tentang rasa, warna, dan aroma dari Nata de Curcuma.

Baca juga: Pelatihan Bahasa Korea Gratis Korea Foundation 2022, Tunjangan Rp 12,6 Juta Per Bulan

Proyek ini berawal dari tugas kuliah bioteknologi farmasi ini diteliti di Laboratorium Pangan dan Gizi serta di Laboratorium Biologi Farmasi Unsoed, bahkan sempat dilanjutkan produksinya di rumah kontrakan ketua tim selama pemberlakuan masa PPKM.

Dalam waktu dekat, karya rekaman video pembuatan produk ini juga akan didaftarkan ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk mendapatkan hak cipta.

Selain itu, tim berusaha keras untuk menuntaskan proyek ini dan bersiap dalam monitoring dan evaluasi melalui penilaian kemajuan pelaksanaan PKM (PKP2) pada awal September.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com