Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar IPB: 75 Persen Penduduk Indonesia Aktif Gunakan Internet

Kompas.com - 30/08/2021, 10:55 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Dosen Sekolah Vokasi IPB, Doni Yusri mengatakan, saat ini ada sekitar 75 persen dari total penduduk Indonesia yang aktif menjadi pengguna internet.

Tentu saja, kata dia, seharusnya pemanfaatan internet itu memberikan nilai positif.

Baca juga: Rektor: Lulusan IPB Harus Selalu Ingat Ki Hajar Dewantara

Yakni, bisa memperoleh pengetahun, hiburan, berkomunikasi, ruang entertainment, hingga kesempatan berbisnis.

Namun dalam kenyataannya ada banyak dampak buruk yang didapat oleh pengguna internet, seperti konflik verbal, kekerasan yang disuguhkan baik dalam kata, audio, maupun video.

Lalu dampak buruk kecanduan, kejahatan siber, hingga kasus-kasus kriminalitas pornografi dan masih banyak lagi.

"Dampak-dampak buruk bisa saja hadir tanpa dibutuhkan oleh pengguna intenet. Bahkan dampak buruk bisa saja menyasar dunia pendidikan," ucap dia melansir laman IPB, Senin (30/8/2021).

Oleh karena itu, sebut dia, baik anak didik maupun tenaga didik sebaiknya menggunakan saluran atau fitur-fitur internet resmi dalam proses belajar mengajar.

Baca juga: Alumnus ITB Beri Tips Bangun Karier di Perusahaan Startup

Demi menghindari kejahatan maupun dampak buruk lainnya dari internet, dia menyarankan agar pengguna media sosial menggunakan tips cukup tahu tidak memberi tahu.

"Dalam artian, terkadang ketika kita menggunakan berbagai aplikasi dan fitur media sosial maka ada saja link atau situs yang “nyelonong” tanpa kita kehendaki. Mau tidak mau kita jadi tahu. Maka langsung saja dihapus atau ditolak," jelas dia.

Cara lainnya, sambung dia, tentu saja merawat aplikasi dan fitur dengan rutin mengganti password atau memberlakukan dua faktor otentifikasi identitas.

"Tentang password ini selain rutin diganti juga hendaknya sangat rahasia dan pribadi," ungkap Peneliti PSP3 IPB ini.

Dia menambahkan, saat ini manusia hidup di dua alam yakni dunia nyata dan dunia maya.

Layaknya di dunia nyata, setiap manusia diminta untuk menjadi masyarakat yang berguna dan bermanfaat, begitu juga di dunia maya.

Baca juga: Pakar UGM: Mural sebagai Media Kritik Sosial Hadapi Tantangan

Dia meminta, setiap orang hendaknya melawan informasi bohong atau hoaks, menjauhi ujaran kebencian, fitnah, dan hujatan.

Langkah melawannya, yakni dengan cara selalu mengkritisi berita-berita yang diterima.

"Bila perlu, kita harus tahu juga siapa dan apa maksud berita dan pesan itu. Tidak ada salahnya untuk objektif dan menghindari rasa benci dan suka yang berlebihan dengan individu, organisasi, atau masyarakat tertentu," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com